Aplikasi Baru Presiden Untuk Hindari Pelacakan
Ada yang berbeda dalam rapat terbatas virtual Presiden Joko Widodo dengan sejumlah Menteri Kabinet
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dalam rapat terbatas virtual Presiden Joko Widodo dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, (15/4/2020).
Dalam rapat yang membahas mitigasi dampak COVID-19 terhadap UMKM tersebut, sempat terjadi gangguan komunikasi di ruang Presiden dengan ruang Sekretaris Kabinet.
Microphone di ruang rapat Sekretaris Kabinet Pramono Anung tidak berfungsi sehingga suaranya tidak terdengar ke ruang kerja Presiden.
Baca: 40.712 Warga DKI Jakarta Telah Jalani Rapid Test, 1.395 Dinyatakan Positif Covid-19
Baca: Saingi Real Madrid Buru NGolo Kante, Barcelona Tawarkan Philippe Coutinho
Baca: Oknum Polisi Dijemput setelah Foto Mesra Bareng Pria Viral, Ini Penjelasan Kapolres Probolinggo
Berulangkali ajudan Presiden serta Biro Pers Sekretariat Presiden mengecek sambungan komunikasi dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung .
Kejadian itu karena rapat virtual menggunakan aplikasi baru yang berbeda dengan aplikasi aplikasi sebelumnya. Hal tersebut diketahui setelah gangguan sambungan komunikasi tersebut pulih.
"Bapak Presiden perlu kami laporkan sebelum Ratas dimulai, hari ini kita menggunakan aplikasi yang berbeda dengan yang lalu. Karena aplikasi yang lalu, begitu dipakai oleh sidang kabinet, semuanya mengunakan aplikasi yang sama," kata Pramono.
Pramono mengatakan, setelah koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), rapat virtual kabinet menggunakan aplikasi yang beragam secara bergantian. Hal itu agar rapat tidak bisa dilacak oleh siapapun.
"Maka atas koordinasi dengan BSSN kita akan memakai aplikasi-aplikasi yang bergantian supaya tidak bisa dilacak oleh siapapun. Bapak Presiden, kita akan memulai Ratas, dan mohon atas arahan bapak Presiden Ratas yang berkaitan dnegan mitagsi dampak covid-19 terhadap UMKM, bapak Presiden dipersilahkan" katanya. (taufik/tribunnetwork/cep)