Polri Siapkan Pendampingan Psikologi ke Keluarga dan Pasien Infeksi Virus Corona
Konseling maupun terapi dari Polri ini bisa dilakukan melalui intercom monitor, telepon ataupun kontak langsung dengan pasien dan keluarga pasien.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri ikut turun tangan memberikan pendampingan psikologi bagi pasien dan keluarganya yang terinfeksi virus corona.
"Kami juga ikut berperan di dalam memberikan pendampingan psikologi bagi pasian serta keluarga pasien yang memerlukannya," kata Kapusdokkes Polri, Brigjen Musyafak saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/4/2020).
Jenderal bintang satu ini menjelaskan, Biro Psikologi di Mabes Polri bersama jajaran Polda dan Biro Psikologi di RS Bhayangkara siap memberikan pendampingan psikologi.
Karena selain fisik, kondisi psikologi pasien dan keluarga yang terinfeksi virus corona pasti ikut terganggu. Terburuknya, mereka bisa mengalami depresi.
"Baik pasien atau keluarga yang anggotanya ada yang baru masuk ICU dan sebagainya. Kami siap bantu beri pendampingan seperti konseling maupun terapi," ungkap Musyafak.
Baca: Ada 13 Napi Kembali Lakukan Kejahatan, Politisi PDIP: Program Asimilasi Tetap Perlu Dilanjutkan
Konseling maupun terapi ini bisa dilakukan melalui intercom monitor, telepon ataupun kontak langsung dengan pasien dan keluarga pasien jika dinyatakan aman.
Baca: Ramadan Ini Masjid Istiqlal Tiadakan Tarawih dan Buka Puasa Bersama, Juga Takbir dan Salat Ied
Untuk diketahui, pasien kasus 1 dan 2 virus corona dari Depok, Jawa Barat yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona sempat mengalami depresi ketika menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso.
Baca: Penjelasan Dewan Pakar IDI: Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya
Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyebut kedua pasien mengalami tekanan psikologis karena identitas mereka tersebar di masyarakat.
Hal ini menjadi pukulan berat bagi keduanya. Untuk memberikan pandampingan perawatan, pemerintah mengirimkan psikiater bagi mereka.