Cerita Pernah Berjasa pada Pilpres 2009, Refly Harun: Saya sebagai Warga Negara Menyelamatkan Pemilu
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengungkit sumbangan besar yang telah diberikan kepada negara.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengungkit sumbangan besar yang telah diberikan kepada negara.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun mengaku pernah membuat gebrakan kepada negara, khususnya di lingkup politik.
Melalui tayangan Youtube pribadinya Refly Harun, Rabu (22/4/2020), dirinya mengatakan berkontribusi besar pada perhelatan Pilpres tahun 2009 silam.
• Wanti-wanti soal Perppu Virus Corona, Refly Harun: Ada Impunity terkait Penggunaan Uang Negara
• Reaksi Jokowi soal Mundurnya Belva Devara dari Stafsus Milenial setelah Banyak Desakan
Refly Harun juga menobatkan diri sebagai pemegang rekor sebagai pemohon yang permohonannya tercepat dikabulkan.
Dirinya menceritakan yaitu tepatnya pada dua hari sebelum pilpres 2009, ketika itu ada satu permasalahan yang berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang belum terdaftar untuk menggunakan hak pilihnya.
Termasuk di situ ada Refly Harun yang rupanya baru kembali dari luar negeri.
"Saya pernah memegang rekor sebagai pemohon yang permohonannya dikabulkan dalam jangka waktu yang cepat," ujar Refly Harun.
"Jadi pada waktu itu menjelang Pilpres 2009, pada 8 Juli pilpresnya, tanggal 6 Juli atau 2 hari sebelum pilpres ada permohonan saya bersama Maheswara Prabandono yang mempermasalahkan hilangnya unregistered voter, mereka-mereka yang tidak terdaftar terancam hilang hak konsititusionalnya untuk memilih," jelasnya.
"Termasuk saya pada waktu itu, karena saya baru pulang dari Inggris selama 3 bulan, saya tidak terdaftar, dengan ancaman kehilangan hak untuk memilih," sambungnya.
Dengan kondisi tersebut memaksa dirinya bersama Maheswara Prabandono melakukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk tetap memberikan hak pilih kepada mereka yang belum terdaftar.