Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawab Kritik soal Kartu Prakerja, Ini Penjelasan Jokowi

sejak akhir tahun lalu, program Kartu Prakerja memang disiapkan untuk pelatihan bagi masyarakat yang belum mendapat pekerjaan

Editor: Sanusi
zoom-in Jawab Kritik soal Kartu Prakerja, Ini Penjelasan Jokowi
TRIBUN/HO/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas virtual tentang ketahanan pangan dan larangan mudik Lebaran 2020, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 Presiden Jokowi mengeluarkan peraturan terkait larangan mudik Lebaran 2020 bagi seluruh warga Indonesia. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah kritik terkait implementasi program Kartu Prakerja.

Jokowi menjelaskan, sejak akhir tahun lalu, program Kartu Prakerja memang disiapkan untuk pelatihan bagi masyarakat yang belum mendapat pekerjaan.

Pelatihan yang disiapkan semula berbentuk pelatihan langsung, seperti untuk teknisi coding, programmer, barista dan chef.

Baca: Penuturan ART yang Mengaku Disiksa Majikan, Dipaksa Makan 50 Cabai dan Tenggak Air Mendidih

Baca: Ini Bacaan Niat Salat Tarawih di Rumah, Bisa Dilakukan Sendiri atau Berjemaah

Namun, pemerintah mengubah skema program ini karena munculnya wabah virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.

"Ada kondisi yang berbeda, sehingga dalam waktu 1,5 bulan desainnya diubah total. Diubah ke online dalam waktu sangat cepat," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan Najwa Shihab, Rabu (22/4/2020).

Jokowi mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19, pelatihan yang digelar secara offline tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Oleh karena itu pelatihan online yang disediakan sejumlah perusahaan startup menjadi pilihan.

Berita Rekomendasi

Selain mengubah skema pelatihan, pemerintah juga menambah anggaran Kartu Prakerja sehingga bantuan tunai yang diterima masyarakat menjadi lebih besar.

Dari dana sebesar Rp 3.550.000 yang diterima pemegang kartu, hanya Rp 1 juta yang digunakan untuk biaya pelatihan. Sisanya akan diberikan secara bertahap usai pelatihan dilakukan.

"Ini bukan murni pelatihan, tapi semi bansos. Peserta akan mendapat Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menilai Rp 1 juta untuk dana pelatihan tak perlu dipersoalkan karena dana tunai yang diterima peserta jauh lebih besar.

Jokowi menilai dana tunai itu akan sangat dirasakan manfaatnya bagi pemegang kartu. Khususnya bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan Covid-19.

"Hampir 80-90 persen yang mendaftar itu adalah korban PHK," kata dia.

Jokowi dalam kesempatan itu juga menjawab soal perusahaan startup yang terpilih sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Salah satu perusahan yang menjadi mitra adalah Ruangguru, yang didirikan dan dipimpin oleh Staf Khusus Presiden Adamas Belva Delvara.

Setelah polemik terkait dugaan konflik kepentingan ini mencuat, Belva akhirnya mundur dari posisi staf khusus.

Namun, Kepala Negara menegaskan bahwa program Kartu Prakerja ini sejak awal terbuka bagi semua perusahaan yang hendak bekerjasama. Masyarakat pun bisa bebas memilih pelatihan online yang telah tersedia.

"Misalnya ada perusahaan A yang ikut program ini, belum tentu dipilih oleh pengguna Prakerja," kata Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Jawab Kritik soal Kartu Prakerja"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas