Wamenhan Sebut Pindad dan Dirgantara Sudah Mampu Produksi Ventilator
Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, ada dua BUMN dalam klaster National Defence and Hightech Industries (NDHI) yang mampu membuat ventilator.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
![Wamenhan Sebut Pindad dan Dirgantara Sudah Mampu Produksi Ventilator](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wakil-menteri-pertahanan-ri-sakti.jpg)
Kemudian, Dirgantara Indonesia memproduksi ventilator portabel yang diberi nama Vent-I (Ventilator Indonesia), hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ventilator jenis ini ditujukan bagi pasien yang sakit, tetapi masih mampu bernapas sendiri.
![Budi Gunadi Sadikin](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/budi-gunadi-sadikin_20170413_153244.jpg)
Dikutip dari Kompas.com, jumlah ventilator yang dimiliki Indonesia memang sangat terbatas.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahkan pemerintah mencari ventilator hingga ke seluruh dunia.
"Saya ditugasi Pak Menteri (Erick Thohir), ditugasi cari ventilator sampai ke ujung dunia. Jadi termasuk Elon Musk nge-tweet kita kejar juga," ujarnya saat teleconference dengan wartawan, Selasa (7/4/2020).
Baca: Bukan Industri Otomotif, Menperin Ungkap Empat Kelompok yang Akan Produksi Ventilator
Baca: Sang Ayah Sempat Positif Corona, Rihanna Disebut Kirim Ventilator ke Kampung Halaman
Baca: DPR Tak Ingin BUMN Klaster Pangan Gagap Seperti Persoalan Ventilator
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku masih kekurangan stok ventilator untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit plat merah yang ditugasi menangani pasien Covid-19.
"Kalau kita lihat RS BUMN ada 611 tempat ICU, sampai hari ini dengan segala cara kita baru ada 50 persennya," katanya, Selasa (14/4/2020).
![Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2/2020).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-bumn-erick-thohir-di-kantor-kementerian-bumn-41.jpg)
Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir sudah meminta Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuat ventilator.
"Ketika kemarin Pak Erick mengumpulkan beberapa perguruan tinggi dan Litbang, itu temen-teman UI dan ITB bisa buat ventilator," ujar Arya Sinulingga, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (18/4/2020).
Baca: Pemerintah Segera Produksi Ventilator Portable Buatan Dalam Negeri Pada Akhir April
Baca: Ventilator Buatan Pindad dari Harga 10 sampai 100 Juta Rupiah
Baca: General Motors Mulai Produksi Ventilator Pesanan Kementerian Kesehatan AS
Ia menyampaikan, sebenarnya Indonesia sudah mampu memproduksi alat kesehatan sendiri.
"Pak Erick berkomitmen, ketika nanti alat tersebut bisa dibuat, maka Pak Erick sudah menugaskan tiga industri strategis pertahanan yaitu PT DI, Pindad dan LEN itu harus memproduksi ventilator ini."
"Mudah-mudahan kalau lulus uji klinis maka ventilator ini sudah bisa digunakan ataupun diproduksi oleh BUMN," terang Arya Sinulingga.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)