Lulusan S2 Terdampak Corona Boleh Mendaftar Kartu Prakerja, Ini Tanggapan Legislator Golkar
Hetifah menilai permasalahan yang ada saat ini hanyalah bagaimana menerjemahkannya ke dalam sistem.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian setuju dengan keputusan soal lulusan magister (S2) yang kehilangan pekerjaan karena pandemi corona, untuk dapat mengikuti program kartu prakerja.
"Saya setuju bahwa penyaluran bantuan prakerja sebaiknya memang disalurkan kepada yang paling terdampak dan kesulitan secara ekonomi," ujar Hetifah, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/4/2020).
Hetifah menilai permasalahan yang ada saat ini hanyalah bagaimana menerjemahkannya ke dalam sistem.

Hetifah Sjaifudian mengatakan harus ada mekanisme yang menyeleksi secara otomatis siapa saja yang paling berhak diprioritaskan mendapatkan bantuan itu.
"Tidak bisa hanya mengandalkan goodwill dari masyarakat untuk memprioritaskan orang lain dahulu, karena di saat sulit seperti ini semua orang yang eligible pasti ingin mendaftar," kata dia.
Politikus Golkar ini meminta kriteria terkait pemilihan siapa yang dapat mendaftar kartu prakerja pun dibuka secara transparan ke masyarakat.
"Kejelasan mengenai kriteria pemilihan ini harus dibuka secara transparan ke masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkapkan lulusan magister (S2) yang kehilangan pekerjaan karena pandemi corona dapat mengikuti program kartu prakerja.
Meski begitu, Denni mengatakan pihaknya mengutamakan pihak-pihak yang memiliki tingkat ekonomi rendah.
"Bahwa sebenarnya lulusan S2 boleh. Namun sekali lagi mari kita kedepankan toleransi kita buat mereka yang terdampak dan lebih susah daripada kita," ujar Denni di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (28/4/2020).
Denni menjelaskan sebenarnya program ini dipersyaratkan untuk masyarakat yang telah berumur 18 tahun ke atas, dan tidak sedang menjalani masa studi di sekolah atau perkuliahan.
Program kartu prakerja ditujukan khusus untuk angkatan kerja. Namun di tengah pandemi corona, program ini diarahkan untuk membantu angkatan kerja yang terdampak.
"Dalam masa yang extraordinary sekarang ini, kita kemudian kan ada Inpres 4 tahun 2020 yaitu yang mengamanatkan supaya program dan anggaran itu di-refocusing untuk merespon corona atau Covid-19," ungkap Denni.
Tujuan awal program ini, semula untuk meningkatkan kompetensi, namun kini diarahkan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Karena itulah kenapa kemudian program kartu pra kerja yang semula designnya adalah purely adalah untuk kompetensi daya saing produktivitas. Sekarang kemudian ada satu misi lagi yaitu adalah mendukung daya beli, karena itu disebut oleh Bapak Presiden semi Bansos," pungkas Denni.
Baca: Peringatan Dini Cuaca BMKG Rabu 29 April 2020: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di 15 Wilayah
Baca: Menko Luhut Binsar Pandjaitan Jalani Rapid Test Covid-19, Hasilnya Negatif
Kartu prakerja rencananya bakal dibuka hingga 30 gelombang sampai pekan keempat bulan November. Pendaftaran program ini dapat dilakukan secara online melalui lewat situs www.prakerja.go.id.
Jumlah dana pada program kartu prakerja sebesar Rp 3.550.000. Sekitar Rp1 juta digunakan untuk pelatihan secara online.