150 SLRT dan 300 Puskesos Siap Layani Pengaduan Warga Terkait Bansos
Saat ini terdapat 150 penyelenggara SLRT dan 300 Puskesos yang tersebar di kabupaten/kota.
Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah situasi darurat akibat Covid-19, Kementerian Sosial tetap ingin memberikan layanan cepat dan responsif kepada masyarakat.
Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara menyatakan, Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) bisa memberikan pelayanan secara cepat, tepat, responsif dan terintegrasi.
Mensos menyatakan, di saat krisis justru dibutuhkan tindakan cepat untuk melayani masyarakat.
Birokrasi, kata Mensos, jangan menjadi hambatan dalam pelayanan kepada masyarakat, apalagi dalam kondisi kritis sebagaimana kita hadapi saat ini.
“Pelayanan kepada masyarakat harus berorientasi pada kemudahan dan kecepatan penanganan tanpa mengabaikan aturan dan regulasi yang telah ditetapkan," kata Mensos, saat memberi pembekalan bagi 150 SLRT dan 300 Puskesos melalui video conference, Rabu siang tadi (29/4/2020).
"Secara khusus berikan pelayanan cepat dan reponsif dalam menangani pengaduan terkait, penyimpangan distribusi bansos kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19,” kata Mensos.
SLRT adalah layanan terintegrasi yang berada kabupaten/kota. Sementara, Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) merupana miniatur SLRT di desa.
Saat ini terdapat 150 penyelenggara SLRT dan 300 Puskesos yang tersebar di kabupaten/kota.
Layanan cepat SLRT dapat diandalkan karena dalam menjalankan tugasnya, menggunakan aplikasi berbasis web dan Android yang bisa diakses oleh masyarakat secara real time.
Keluhan masyarakat dapat direspon dengan cepat, tepat, responsif dan terintegrasi.
“Saya berharap SLRT dan Puskesos menjadi garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. SLRT dan Puskesos juga harus membantu mengawasi dan melaporkan pelaksanaan distribusi bansos tunai yang sebentar lagi secara masif akan disalurkan ke daerah,” Mensos menjelaskan.
Baca: Punya Utang 500 Juta Dolar AS, Garuda Indonesia Minta Relaksasi Keuangan dari Perbankan
SLRT dan Puskesos juga diharapkan merespon pembaruan data penerima bansos.
Data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dalam up-datingnya bisa berasal dari Puskesos dan SLRT serta dibantu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
“Daerah yang wajib input data ke SIKS-NG ke dalam DTKS yang akan diperbarui setiap 3 bulan,” katanya. Dalam memberikan pelayanan sosial, SLRT memiliki 2 fungsi utama yaitu membantu sosialisasi Bantuan Sosial (Bansos) Sembako dan Bansos Tunai (BST), serta penanganan pengaduan Bansos Sembako dan Bansos Tunai secara berjenjang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.