Najwa Shihab Kritik DPR, Arteria Dahlan: Ini Bulan Puasa, Saatnya Perbanyak Ibadah Bukan Gibah
Dalam video yang berdurasi hampir lima menit itu, Najwa menyampaikan kritikannya terhadap kinerja DPR di tengah-tengah wabah covid-19 seperti saat ini
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan menyesalkan pernyataan Najwa Shihab dalam video di Instagram terkait surat terbuka untuk DPR RI.
Dalam video yang berdurasi hampir lima menit itu, Najwa menyampaikan kritikannya terhadap kinerja DPR di tengah-tengah wabah covid-19 seperti saat ini.
Menurut Arteria, kritikan Najwa telah menista lembaga DPR.
"Saran saya, ini bulan puasa saatnya perbanyak ibadah bukannya gibah. Najwa perbaiki diri, selama ini kan kerjanya terkesan mengumbar aib dan gibah orang serta mempermalukannya di publik," kata Arteria kepada wartawan, Senin (4/5/2020).
"Saya ingatkan, kesabaran orang ada batasnya, jangan sampai merasa diri berparas cinderella berhati malaikat seperti nggak punya aib dan dosa. Padahal banyak orang melihat berbeda," imbuhnya.
Arteria menegskan saat ini seluruh kerja-kerja di DPR terukur, efektif dan efisien.
Beragam tudingan miring yang dilayangkan Najwa itu dianggap telah menista DPR.
Arteria mendesak Najwa untuk meminta maaf.
"Saran saya, secara pribadi, selaku Anggota Komisi III DPR RI, selalu Anggota Badan Legislasi DPR RI dan Selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan Covid-19 DPR RI meminta Najwa minta maaf, ini kan statementnya sudah dikonstruksikan dan disengaja benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR, dan sengaja disiarkan ke ruang publik baik oleh Najwa pribadi maupun Narasi TV," kata Arteria.
Baca: Kata YLKI soal Membengkaknya Tagihan Listrik, Lakukan Ini Jika Kenaikan Lebih Dari 50 Persen
Lebih lanjut, Arteria mengatakan Najwa harus tahu bagaimana setiap saat dirinya dan para Anggota DPR lainnya selalu berbenah untuk mewujudkan institusi DPR sebagai lembaga Parlemen yang terpercaya dengan menghasilkan kerja-kerja yang penuh kemanfaatan.
Dia menjelaskan pada periode lalu ia dilibatkan dalam Tim Reformasi Parlemen.
Saat itu dia dan timnya sudah memiliki grand design, bahkan road map DPR RI sebagai Parlemen Modern dan Terpercaya di tengah keterbatasan dan perhatian negara terhadap DPR.
"Kami punya semangat yang luar biasa untuk mewujudkan itu semua, tentunya hal tersebut kita lakukan dengan keringat, darah dan air mata, di tengah cercaan dan minimnya apresiasi publik," ujarnya.