KSAU Pastikan Tidak Intervensi Keputusan Lulusnya Letda Pnb Ajeng
Yuyu mengatakan selama masa pendidikan Bina Kelas Ajeng memperoleh nilai yang memenuhi syarat.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna memastikan dirinya tidak mengintervensi keputusan Sekolah Penerbang untuk meluluskan penerbang tempur perempuan pertama sepanjang sejarah TNI AU yakni Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti yang diwisuda pada hari ini Senin (18/5/2020).
Yuyu mengaku sudah mengamati Ajeng dari jauh selama masa pendidikan karena ia, para senior dan pejabat di TNI AU sudah lama menginginkan penerbang tempur dari kalangan Wara atau Wanita Angkatan Udara.
Yuyu mengatakan selama masa pendidikan Bina Kelas Ajeng memperoleh nilai yang memenuhi syarat.
Sedangkan, kata Yuyu, selama masa pendidikan Bina Terbang Ajeng juga memperoleh nilai manuver, formasi, dan exercise lainnya di atas rata-rata.
"Saya tidak mengintervensi sama sekali di sekolah penerbang. Saya biarkan apa adanya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada di sekolah penerbang dan pada akhirnya dari sekolah penerbang memutuskan satu orang untuk bisa melanjutkan ke jurusan tempur," kata Yuyu usai upacara Wisuda Sekolah Penerbang Angkatan 97 di Mabesau Cilangkap Jakarta Timur pada Senin (18/5/2020).
Ia mengatakan tidak ada salahnya Indonesia memiliki penerbang tempur perempuan karena menurutnya negara-negara lain telah memilikinya terlebih dulu.
Selain itu menurutnya itu juga bisa dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap kesetaraan gender dengan memberikan kesempatan kepada Wara menjadi pneebang tempur TNI AU.
"Kita lihat perjalanannya, dari saya, kalau dilihat dari hasil yang dicapai selama pendidikan, Letda Ajeng ini agar bisa menunjukan kemampuannya sebagai penerbang tempur. Dan saya mohon doa restu agar semuanya bisa berjalan lancar dan bisa membawa kebaikan kepada kita semua," kata Yuyu.
Kegiatan pendidikan Sekolah Penerbang TNI Angkatan 97 Terpadu telah dilaksanakan dalam kurun waktu 19 bulan mulai tanggal 2 November 2018.
Tahapan pendidikan yang dilaksanakan diantaranya Bina Kelas di Skadik 104 selama 4 bulan, Bina Terbang Latih dasar di Skadik 101 selama 7 bulan, Bina Terbang Latih Lanjut di Skadik 102 untuk jurusan Fixed Wing dan jurusan Rotary Wing di Lanud Suryadarma selama 8 bulan.
Pada Upacara Wingday, Sekbang A-97 TNI terpadu berhasil meluluskan 45 Penerbang yang merupakan Alumni AAU dan Akmil tahun 2018.
Penerbang baru yang dilantik terdiri dari 43 perwira penerbang TNI AU dan dua perwira penerbang TNI AD.
Dari 43 penerbang terdapat satu siswa yang melaksanakan pendidikan luar negeri yaitu di Sekbang Malaysia dan 2 orang penerbang Wanita Angkatan Udara yang salah satunya menorehkan sejarah baru yaitu Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti sebagai penerbang tempur wanita pertama TNI AU.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.