Ratas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Jokowi: Pemerintah Siapkan Skenario Pelonggaran PSBB
Dalam Ratas Percepatan Penanganan Pandemi Virus Corona (Covid-19), Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah sedang menyiapkan skenario pelonggaran PSBB.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, dokter praktek keluarga, dan klinik pratama yang melayani JKN benar-benar diefektifkan.
"Sehingga Puskesmas dan jaringannya bisa diaktifasi menjadi simpul dalam mengejar simpul, sampel, pelacakan atau penelusuran kasus Covid-19 yang ada di lingkungan wilayah itu," terang Jokowi.
Sementara itu, terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai, paket sembako, dan BLT Desa, Jokowi meminta prosesnya dipercepat dan disederhanakan.
"Yang ke lima saya juga minta pengawasan protokol kesehatan di klaster industri ditingkatkan lagi," pungkasnya.
Update Corona Indonesia
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto memberikan informasi terbaru terkait kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Yurianto mengatakan pada hari Senin (18/5/2020), jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia ada 18.010 orang.
"Dari pemeriksaan ini untuk konfirmasi positif naik 496 orang sehingga menjadi 18.010 , "ucap Yurianto dikutip dari channel YouTube BNPB,Senin (18/5/2020).
Sedangkan pasien meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19 bertambah 43, sehingga total menjadi 1.191 orang.
Kabar baiknya, sebanyak 4.324 pasien sembuh dengan jumlah penambahan 195 orang.
Untuk data Orang Dalam Pengawasan alias OPD berjumlah 45.047 orang
Dalam kesempatan tersebut, Yurianto juga menyebut data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11.422 pasien.
Baca: Pertanyakan Kejanggalan Anggaran DKI Jakarta untuk Covid-19, William Soroti Pemotongan TKD ASN 50%
Baca: Penerapan PSSB Buat Masyarakat Stres? Reza Indragiri Paparkan Soal Pandemi Psikis
Baca: Meredam Stres dan Panik Berlebih saat Pandemi Covid-19 dengan Terapi Writing for Healing
Kasus positif terpapar Covid-19 terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.
Tercatat sebanyak 34 provinsi dan 389 kota atau kabupaten telah ditemukan kasus positif virus yang menyerang sistem pernapasan ini.