Pemerintah Diminta Temukan Solusi Jangka Panjang Atasi Dugaan Perbudakan ABK WNI
Nurul menilai harus ada solusi dalam hal pencegahan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin meminta pemerintah menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi dugaan perbudakan anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia.
Nurul merujuk pada beredarnya video pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) Indonesia di Laut Somalia serta adanya dugaan tindak kekerasan atau perbudakan oleh kapal berbendera China Luqing Yuan Yu 623, Sabtu 16 Mei 2020 lalu.
"Saya berharap agar Pemerintah dapat menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini. Ini bukanlah kejadian yang hanya terjadi sesekali," ujar Nurul Arifin, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (18/5/2020).
Dia menilai harus ada solusi dalam hal pencegahan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Sehingga tidak perlu ada lagi WNI yang menjadi korban.
Politikus Golkar tersebut menegaskan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri adalah mutlak. Karena hal tersebut menyangkut marwah bangsa dan warga negaranya.
Baca: Perawat yang Hamil Meninggal Dunia karena Covid-19, Jokowi Ungkap Duka Cita
Tak hanya itu, Nurul menentang perbudakan lantaran hal tersebut adalah bentuk penjajahan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sebagaimana telah diatur dalam konstitusi Indonesia yaitu Pembukaan UUD 1945.
"Saya menyesalkan segala perbuatan yang melanggar nilai-nilai kemanusian serta hak asasi manusia. Dalam hal ini, dugaan perbudakan ABK WNI di kapal milik asing menjadi salah satu bentuk pelanggaran HAM," jelasnya.
Nurul mengharapkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk sesegera mungkin bergerak dan mengusut kejadian tersebut.
"Kementerian Luar Negeri harus segera mencari data dan fakta di lapangan. Kami juga mengimbau bagi negara-negara terkait untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan ini. Mengingat ini terjadi di laut lepas, kita juga tetap harus mengikuti hukum perairan yang telah disepakati," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, kembali viral video pelarungan anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal berbendera China bernama Luqing Yuan Yu 623.
Baca: Beda Kepribadian Introvert dan Ekstrovert Menghadapi Pandemi Corona: Ekstrovert Cenderung Tersiksa
Diunggah oleh akun atas nama Suwarno Cano Swe, detik-detik pelarungan ABK Indonesia yang dibuang di laut Somalia.
Video tersebut diunggah oleh yang bersangkutan pada tanggal Jumat, 15 Mei 2020.
Dalam keterangannya, para ABK juga mendapat perlakukan tidak menyenangkan selama bekerja di kapal tersebut.
"Perbudakan sekaligus penganiayaan main pukul, tendang, pukul pake besi, botol kaca dan setrum pelumpuh," mengutip keterangan Suwarno Cano Swe di facebook, Jumat (15/5/2020).
Tidak hanya itu, para ABK yang sakit juga dipaksa bekerja.
Bahkan di salah satu video diketahui ada seorang ABK Indonesia yang kakinya lumpuh dan dipapah oleh ketiga temannya.
Baca: Aktor Twilight Gregory Tyree Boyce dan Kekasihnya Ditemukan Meninggal di Las Vegas
"ABK Indonesia sakit dipaksa kerja tidak punya prikemanusiaan, kakinya lumpuh tidak bisa berjalan dan meninggal dunia," tulis akun Suwarno Cano Swe di facebook.
Akun tersebut menginformasikan, saat ini para ABK tersebut dipindahkan ke kapal Lu Huang Yuan Yu 115.
Suwarno menuliskan para ABK ingin pulang ke Indonesia, tapi tidak diperbolehkan.
"Rekan-rekan kerja ABK tersebut sekarang dipindah ke kapal LU Huang Yuan Yu 115, padahal mereka ingin pulang tapi tidak diperbolehkan pulang," tulisnya.
"Mohon viralkan…!!!," sambung akun Suwarno Cano Swe.
Merespon hal tersebut, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) dalam keterangannya Minggu (17/5/2020) sedang mencari tau kebenaran video tersebut.
Baca: Aktor Twilight Gregory Tyree Boyce dan Kekasihnya Ditemukan Meninggal di Las Vegas
Kemlu RI telah menghubungi berbagai pihak, baik beberapa asosiasi pelaut dan perusahaan agen pengiriman ABK.
Salah satunya termasuk menghubungi pemilik akun facebook untuk mendapatkan informasi lanjutan.