Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta Anas Ma'ruf mengungkap semenjak kejadian penumpukan di Terminal 2 Bandara Soetta, tak ada lagi peristiwa serupa.

"Keadaan sudah bagus, jadi pada 14 Mei tu terjadi penumpukan, kemudian setelah itu langsung dilakukan rekayasa, dan itu terjadi hanya pagi saja," kata Anas dalam siaran BNPB, Kamis (21/5/2020).

Penumpukan pada hari itu, dikatakan Anas, terjadi lantaran beberapa penerbangan yang waktunya berdekatan.

Jumlah penumpangnya saat itu, dari pantauan KKP, kurang lebih 1.500 orang per 24 jam.

"Artinya dengan sekarang pun hampir sama, tetapi waktu itu barangkali karena ada beberapa slot penerbangan yang waktunya hampir bersamaan," katanya.

Anas menyebut pada hari itu, banyak orang melakukan penerbangan dan mereka belum tahu betul aturannya sehingga mereka datang lebih awal.

"Sekarang sudah rapih, sejak tanggal itu kemudian dilakukan berbagai namanya juga penyesuaian, dilakukan kemudian perbaikan dan setelah itu tidak terjadi lagi penumpukan," pungkasnya.

Seperti diketahui, penumpukan penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, viral di media sosial.

Penumpukan itu heboh lantaran terjadi di pandemi Covid-19. Tak hanya itu, para penumpanh juga mengabaikan protokol physical distancing.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut terjadinya kepadatan penumpang di Bandara Soetta biasanya pada penerbangan pukul 6.00 sampai 8.00 WIB.

Hal itu dikatakan Juru Bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat Gugas melakukan peninjauan ke Bandara Soekarno Hatta, Minggu (17/5/2020) siang ini.

"Itu karena kemudian proses pemeriksaan administrasi ini membutuhkan waktu yang cukup panjang juga," ujar Yuri dalam siaran BNPB, Minggu (17/5/2020).

Karena itulah, Yuri mengatakan para penumpang pesawat yang terbang pada pukul 6.00 WIB pagi datang lebih awal, sekitar pukul 2.00 hari.