Bukan Pengusaha, Pemenang Lelang Motor Jokowi Seorang Kuli Bangunan, Bamsoet Beri Respons
Siapa sangka sosok pengusaha yang memenangi lelang motor listrik Jokowi ternyata seorang kuli bangunan
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
"Lagi pergi orangnya, baru balik kerja tadi, pergi lagi. Mungkin ada borongan lagi, dia kan tukang," kata tetangga M Nuh yang tidak ingin disebut namanya.
Kondisi rumah M Nuh, tampak sepi, dan tertutup rapat, teras depan juga tanpa ada penerangan.
Respons Bamsoet
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) angkat suara terkait kabar pemenang motor listrik bertanda tanga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Muhammad Nuh ditangkap aparat kepolisian.
M.Nuh dikabarkan ditangkap polisi Polresta Jambi, karena diduga melakukan penipuan dan hingga kini belum melakukan pembayaran. M. Nuh pun disebut bukan pengusaha melainkan buruh harian.
"Jika benar ada yg ditangkap terkait lelang acara Berbagi Kasih Bersama Bimbo kemarin, agar dilepas karena tidak ada pihak yang dirugikan," kata Bamsoet kepada wartawan, Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Menurut Bamsoet, tidak ada pihak yang mengerjai proses lelang motor listrik bertandatangan Presiden Jokowi.
Di sisi lain, Bamsoet pun mengapresiasi pihak kepolisian yang telah mengamankan M. Nuh.
"Saya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Polda Jambi," ucap Bamsoet.
M Nuh Kalahkan Maruarar Sirait
Motor listrik milik Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya laku terjual seharga Rp2.550.000.000.
Motor karya anak bangsa produksi dalam negeri itu dilelang untuk donasi bagi para pekerja seni yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca: Pandemi Covid-19 di China Belum Berakhir, 1.205 Desa di Jilin Di-lockdown
Adalah M. Nuh, seorang pengusaha dari Kampung Manggis, Jambi, yang memenangkan lelang motor berwarna merah yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo itu.
Nuh memenangkan lelang setelah bersaing dengan para peminat lainnya, termasuk politisi PDIP, Maruarar Sirait.
Acara lelang sepeda motor listrik Gesit itu dipimpin oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Rosan Roslani.