Anies Baswedan Rayakan Lebaran di Rumah, Ungkap Menu Andalan Keluarga di Hari Raya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kisahnya merayakan Lebaran bersama keluarga di rumah. Ungkap menu andalan keluarga di Hari Raya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM -Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi corona mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah saat Hari Raya yang biasanya diwarnai dengan kegiatan silaturahmi di rumah warga ataupun kerabat.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pun merasakan perbedaan di hari Lebaran tahun ini.
"Biasanya kumpul, sekarang sepi," kata Anies di kediamannya, dilansir dari tayangan langsung tvOne, Minggu (24/5/2020) siang.
Lebih lanjut, Anies pun membagikan kisahnya merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah bersama keluarganya di rumah.
Menurut Anies, acara kumpul bersama keluarga besar yang biasa dilakukan kini diubah menjadi silaturahmi digital.
Anies mengatakan, Lebaran di Indonesia memang identik dengan pertemuan.
Sehingga, di masa pandemi ini, pertemuan itu tetap dilakukan meskipun hanya secara digital.
"Tadi setengah sembilan kita janjian sama semua keluarga besar untuk membuat silaturahmi digital, jadi kita pakai vidcon (video conference)," cerita Anies.
"Semua keluarga besar jam setengah sembilan pada saling bersapa tapi lewat video, jadi live kita semua ngobrol, saling memaafkan, saling menyapa, karena lebaran di Indonesia adalah silaturahmi, lebaran adalah bertemu karena itulah ada istilah mudik, bertemu orang tua."
"Tahun ini silaturahminya jalan, mudik jalan, tapi digital," sambungnya.
Baca: Anies Baswedan Imbau Warga untuk Tetap Lebaran di Rumah: Ini Adalah Masa Penentuan PSBB
Sementara itu, Anies juga menceritakan bahwa keluarganya biasa menghidangkan beraneka ragam makanan di hari Lebaran.
Ia pun mengungkapkan sejumlah menu andalan yang biasa disajikan saat perayaan Idul Fitri.
"Kami itu kalau Lebaran, makanan dicampur semua, lontong atau kupat, tapi kebetulan kami di sini lebih suka lontong."
"Kemudian ada lodeh, masak merah, gule, bistik, dicampur, lalu ada satu hal yang kita selalu ada setiap lebaran, parutan kelapa digoreng," ungkap Anies.
Anies Mengapresiasi Warga Jakarta
Lebih lanjut, Anies mengaku bersyukur dengan ketertiban masyarakat di Jakarta dalam perayaan Lebaran ini.
Ia pun mengapresiasi masyarakat yang patuh menjalankan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan takbir keliling dan tertib melaksanakan Salat Id di rumah.
"Alhamdulillah tadi malam tidak ada takbiran keliling, Salat Id tertib di rumah, kita harus sampaikan terima kasih, apresiasi, ini pengorbanan, kebiasaan keluar berubah," kata Anies.
Anies menyampaikan, menurut laporan yang ia dapat, saat ini traffic di Jakarta terbilang lengang.
Padahal, menurut Anies, biasanya di hari Lebaran seperti ini jalanan di Jakarta akan macet dimana-mana.
"Alhamdulillah tadi laporan traffic alhamdulillah Jakarta traffic-nya sangat kosong, lengang sekali."
"Biasanya kalau lebaran, pagi hari lengang, tapi begitu mulai jam 11.00 mulai ada kemacetan dimana-mana, tapi tahun ini sepi," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies pun mengucapkan rasa terima kasihnya pada masyarakat yang telah rela berkorban merayakan Hari Raya Idul Fitri di rumah.
"Saya ingin sampaikan terima kasih, apresiasi pada masyarakat Jakarta, Jabodetabek juga, yang memilih tetap bertakbiran tapi di rumah, tetap menjalankan Salat Id tapi di rumah, tetap silaturahmi tapi silaturahminya digital."
"Ini lah yang bisa memutus paparan," tutur Anies.
Imbau Warga untuk Tetap Lebaran di Rumah
Anies pun kembali mengingatkan masyarakat di wilayahnya untuk tetap berada di rumah saat perayaan Idul Fitri ini.
Ia juga meminta masyarakat supaya tidak melakukan mudik lokal.
"Sebisa mungkin kita tetap berada di rumah, ini adalah masa penentuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," kata Anies dalam wawancaranya yang disiarkan langsung di kanal YouTube tvOne, Minggu (24/5/2020) siang.
Anies menjelaskan, apabila masyarakat mampu menahan diri untuk tetap berada di rumah maka hal itu dapat membuat angka penularan Covid-19 menjadi lebih terkendali.
Dengan demikian, diharapkan masa transisi sudah mulai dilakukan sesudah tanggal 4 Juni 2020.
Sementara itu, apabila masyarakat tetap nekat melakukan banyak interaksi secara langsung dan mengabaikan protokol kesehatan maka potensi penularan akan meningkat.
Jika angka penularan pun semakin tinggi, Anies menambahkan, PSBB terpaksa akan kembali diperpanjang.
Baca: Pemprov DKI Tetap Siagakan 2.500 Petugas Kebersihan di Malam Takbiran dan Lebaran Besok
"Jika sampai awal Juni kita bisa menahan diri, maka angka penularan akan terkendali, insyaallah sesudah tanggal 4 Juni kita bisa mulai transisi," ujar Anies.
"Tetapi bila hari-hari ini terjadi interaksi, nanti potensi penularan muncul, kelihatan nanti angkanya."
"Nanti angka kita naik, terpaksa harus melakukan perpanjangan (PSBB) lagi," sambungnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)