The New Normal Masuk Program Prioritas KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
Sembilan program prioritas tersebut disampaikan saat Entry Briefing dengan para pejabat TNI Angkatan Udara, pimpinan Pangkotama TNI AU, dan Komandan
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan sembilan program prioritasnya sebagai KSAU yang baru dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Rabu (20/5/2020).
Sembilan program prioritas tersebut disampaikan saat Entry Briefing dengan para pejabat TNI Angkatan Udara, pimpinan Pangkotama TNI AU, dan Komandan Satuan.
Melalui telekonferensi di Gedung Raden Suryadi Suryadarma Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa (26/5/2020).
Sembilan program prioritas tersebut merupakan program terkait strategi pembinaan kemampuan dan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara.
Pertama adalah The New Normal dimana berbagai tugas tetap dapat berjalan dan dampak pandemi dapat ditekan serendah mungkin.
Baca: Mayat Perempuan Berkebutuhan Khusus Tersangkut di Pohon, Tubuhnya Sudah Membengkak
Oleh karena itu Fadjar meminta jajarannya untuk segera rumuskan the new normal, sebagai mekanisme dan prosedur kinerja yang baru.
Harapannya dengan the new normal tersebut, TNI Angkatan Udara tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, aman, dan lancar, meskipun berada di tengah pandemi Covid-19 maupun untuk menghadapi munculnya wabah serupa di masa depan.
Baca: Sebelum New Normal Diterapkan, Ketua IDI Minta Pemerintah Pertimbangkan Hal Ini
Kedua dalam bidang perencanaan yakni dengan mempercepat pemenuhan Minimum Essential Force Tahap III hingga tahun 2024 agar fokus pada pencapaian air superiority melalui kemampuan Network Centric Warfare dan pemenuhan alutsista dengan teknologi yang tetap relevan hingga 30 tahun kedepan.
Ketiga dalam bidang organisasi yaitu dengan menyiapkan penerapan organisasi TNI AU, mengatur Prosedur Mekanisme hubungan Kerja (Prosmekhubja), dan menata organisasi yang selaras dengan kebijakan proportional growth dan right sizing.
Keempat dalam bidang intelijen yakni mewujudkan informasi superiority TNI Angkatan Udara.
Baca: Pencegahan Korupsi di Bidang Politik Harus Menjadi Perhatian Pemerintah
Kelima dalam bidang operasi yaitu meningkatkan kualitas operasi TNI AU baik Operasi Militer perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Keenam dalam bidang latihan Fadjar akan menitikberatkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi latihan sebagai upaya komprehensif untuk meningkatkan kemampuan personel dan kemampuan satuan, secara cepat dan tepat sasaran.
Ketujuh dalam bidang sumber daya manusia Fadjar menyoroti bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan, namun pada akhirnya unsur manusialah yang menentukan keberhasilan tugas.
Fadjar menyampaikan bahwa di era Revolusi Industri 4.0 yang sangat dinamis jajaran TNI AU harus mengedepankan cara kerja yang komunikatif, inklusif, dan kolaboratif yang bermuara pada dukungan sumber daya manusia TNI Angkatan Udara yang berkualitas.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, selain memiliki jiwa nasionalisme, penguasaan teknis, kepribadian yang baik, dan kualitas fisik yang tangguh, juga harus didukung dengan kemampuan literasinya.
"Saya melihat setidaknya ada dua jenis literasi yang dapat dijadikan modal berharga bagi prajurit TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat, yaitu literasi baca tulis dan literasi digital," kata Fadjar dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Udara pada Rabu (27/5/2020).
Kedelapan dalam bidang pemeliharaan Fadjar menekankan agar jajarannya menjamin terpeliharanya operational readliness TNI AU.
Terakhir, dalam bidang keselamatan terbang dan kerja (lambangja) Fadjar meminta jajaraannya agar menjadikan safety culture sebagai landasan utama yang sangat esensial dengan menempatkan safety sebagai faktor utama dalam setiap pengambilan keputusan misi operasi dan latihan.