9 ABK Korban Penipuan Calo Tiba dari China, Menaker Ida: Sebelum Berangkat, Cek Dulu Kontrak Kerja
Para ABK diminta mempelajari secara seksama kontrak kerja sebelum berangkat dan pelajari kredibilitas dan legalitas perusahaan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sembilan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia dari kapal berbendera China tiba di Indonesia Jumat (29/5/2020) malam.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyambut sembilan ABK tersebut di Terminal 3 Kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Mereka merupakan ABK yang bekerja di Kapal Perusahaan, Tiongkok Zhouyu 603 dan 605 yang dipulangkan melalui Korea Selatan (Korsel).
Diketahui 9 ABK tersebut korban penipuan rayuan calo yang menyalurkan mereka untuk bekerja di kapal.
"Pemerintah melakukan berbagai upaya agar semua cerita menyedihkan tentang penderitaan dan kekerasan terhadap ABK Indonesia tidak terulang lagi, termasuk memperkuat aspek regulasi dan pengawasan," ujar Ida Fauziyah dalam keterangannya, Minggu (30/5/2020).
Sembilan ABK tersebut bekerja sejak tanggal 13 Oktober 2019 hingga April 2020, dan memiliki kontrak kerja selama dua tahun (13 Oktober 2019 – 12 Oktober 2021).
Baca: Mobilnya Tabrak Rumah karena Mabuk, Kapolsek Rembang Dicopot dari Jabatannya dan Kini Ditahan
Adapun kesembilan ABK yang kembali ke Indonesia yakni Nugi Pagestu (Bandung/Jawa Barat); Eko Abdurrachman, Rohman dan Agung (Cirebon/Jabar); Aidul (Lampung Selatan/Lampung).
Empat ABK lainnya yakni Arief Saefudin (Kediri/Jatim); Lasiran (Kebumen/Jateng), David Malvino (Jakut/DKI Jakarta); dan Erik (Palu/Sulteng).
Kepada para ABK, Ida berpesan agar bisa memetik pelajaran dan pengalaman apabila ingin bekerja ke luar negeri menjadi ABK.
Para ABK diminta mempelajari secara seksama kontrak kerja sebelum berangkat dan pelajari kredibilitas dan legalitas perusahaan.
Baca: Petarung MMA yang Berstatus Mualaf Resmi Menikah di Austria, Umrah Jadi Kado Pernikahan Terbaiknya
"Jadi sebelum berangkat, cek dulu kontrak kerja, cek dulu kredibilitas dan legalitas perusahaan yang akan memberangkatkan," katanya.
Para ABK juga diminta mendatangi kantor Disnaker setempat atau Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di daerah.
"Saya harap jangan sampai terulang lagi, jangan sampai kena pengaruh atau iming-iming dari calo ya. Kalau mau berangkat pelajari tahapan-tahapan tadi," katanya.
Pesan Ida lainnya yakni agar para ABK menceritakan pengalaman buruk tersebut melalui media sosial masing-masing.
Baca: Kini Jauh Lebih Bahagia, Maia Estianty Berikan Pesan Menohok Untuk Masa Lalunya: Gak Usah Komplain!
"Saya senang kalau kalian berbagi kepada teman-teman melalui medsos. Kita harus akhiri cerita sedih ini, kita harus buat cerita gembira, kerja secara prosedural mengikuti aturan yang dibuat pemerintah, perhatikan kontrak kerja dan kredibilitas serta legalitas perusahaan," katanya.