Kapolri Berikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa untuk Polisi yang Tewas Diserang Terduga ISIS
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan bagi keluarga korban Brigadir Leonardo Latupapua
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penyerangan di Polsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Senin (1/6/2020) dini hari tadi oleh pelaku yang diduga simpatisan ISIS menjadi perhatian Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
Terlebih satu anggota Polri, Brigadir Leonardo Latupapua tewas akibat diserang oleh pelaku yang diketahui bernama Abdul Rahman (AR) menggunakan samurai hingga tergeletak bersimbah darah di SPKT Polsek Daha Selatan.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan bagi keluarga korban Brigadir Leonardo Latupapua.
"Atas kejadian tersebut Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis turut berbela sungkawa dan juga memberikan santunan pada keluarga korban. Kapolri juga menaikkan pangkat setingkat lebih tinggi kepada korban," ucap Kabid Humas Polda Kalsel, M Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6/2020).
Selain itu, Kapolda Kalsel juga mengunjungi rumah sakit di Desa Tumbukan Banyu, Daha Selatan dan rumah almarhum Brigadir Leonardo Latupapua untuk memberikan santunan bagi keluarga korban.
Baca: Dua Polisi Jadi Korban Penyerangan Polsek Daha Selatan, Satu Tewas dan Satu Luka-luka
Brigadir Leonardo Latupapua merupakan pria kelahiran 8 Agustus 1989. Dia merupakan lulusan Sekolah kepolisian Negara Polda Kalsel angkatan 32 tahun 2008.
Diketahui kasus penyerangan Polsek Daha Selatan mengakibatkan tewasnya Brigadir Leonardo Latupapua dan mengakibatkan satu anggota Polri luka-luka.
Selain menyerang anggota, pelaku juga membakar mobil patroli.
Hingga kini motif penyerangan masih didalami oleh Polda Kalsel.
Baca: Sudah Didakwa Pembunuhan, Polisi yang Menindih George Floyd Juga Digugat Cerai sang Istri
Sementara pelaku, Abdul Rahman tewas ditembak petugas lantaran melawan saat hendak ditangkap.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam jenis samurai yang digunakan pelaku untuk menyerang anggota, bendera hitam identitas ISIS, satu lembar surat wasiat, dan lainnya.