Peneliti Terorisme Sebut Pelaku Penyerangan Polsek Daha Selatan Teroris Terlatih Jaringan JAD
Ridlwan Habib menilai pria bersamurai yang menyerang dua anggota Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah teroris terlatih.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan bagi keluarga korban Brigadir Leonardo Latupapua.
Baca: Rusuh di Amerika Serikat: Jam Malam di Sejumlah Kota Diperpanjang, Tentara Garda Nasional Diturunkan
"Atas kejadian tersebut Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis turut berbela sungkawa dan juga memberikan santunan pada keluarga korban. Kapolri juga menaikkan pangkat setingkat lebih tinggi kepada korban," ucap Kabid Humas Polda Kalsel, M Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6/2020).
Selain itu, Kapolda Kalsel juga mengunjungi rumah sakit di Desa Tumbukan Banyu, Daha Selatan dan rumah almarhum Brigadir Leonardo Latupapua untuk memberikan santunan bagi keluarga korban.
Brigadir Leonardo Latupapua merupakan pria kelahiran 8 Agustus 1989. Dia merupakan lulusan Sekolah kepolisian Negara Polda Kalsel angkatan 32 tahun 2008.
Diketahui kasus penyerangan Polsek Daha Selatan mengakibatkan tewasnya Brigadir Leonardo Latupapua dan mengakibatkan satu anggota Polri luka-luka.
Selain menyerang anggota, pelaku juga membakar mobil patroli.
Hingga kini motif penyerangan masih didalami oleh Polda Kalsel.
Sementara pelaku, Abdul Rahman tewas ditembak petugas lantaran melawan saat hendak ditangkap.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam jenis samurai yang digunakan pelaku untuk menyerang anggota, bendera hitam identitas ISIS, satu lembar surat wasiat, dan lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.