Catat Waktu Saksikan Gerhana Bulan Penumbra Sabtu 6 Juni 2020, Mulai Dini Hari Nanti
Catat waktu kapan bisa menyaksikan gerhana penumbra pada Sabtu (6/6/2020). Catat Waktunya untuk wilayah WIB WITA WIT berdurasi 3 jam 18 menit 17 deti
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Catat waktu kapan bisa menyaksikan gerhana penumbra pada Sabtu (6/6/2020).
Apabila cuaca mendukung, dini hari nanti masyarakat Indonesia dapat menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra.
Dikutip dari BMKG.go.id, Jumat (5/6/2020) gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga seluruh cahaya Matahari tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa ini diakibatkan oleh dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Fenomena ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Baca: Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Sabtu, 6 Juni 2020, Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana
Sementara itu, gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.
Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Waktu Kejadian Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra dapat disaksikan pada Sabtu (6/6/2020).
Untuk waktunya, terdapat perbedaan antara wilayah Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.
Durasi Gerhana Bulan Penumbra dari mulai hingga berakhir adalah 3 jam 18 menit 17 detik.
Wilayah Indonesia bagian Barat gerhana mulai pada pukul 00.45 WIB.
Puncak gerhana terjadi pada pukul 02.25 WIB dan berakhir pada 04.04 WIB.
Untuk wilayah Indonesia bagian tengah, gerhana mulai pada pukul 01.45 WITA.
Puncak gerhana terjadi pada pukul 03.25 WIB dan berakhir pada 05.04 WIB.
Sementara wilayah Indonesia Timur, gerhana mulai pada pukul 02.45 WIT.
Puncak gerhana terjadi pada pukul 04.25 WIT dan berakhir pada 06.04 WIT.
Seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia, sebagian besar Australia bagian Barat, sebagian besar Afrika bagian Timur, dan Samudera Hindia.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.
Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Asia bagian Timur, Samudera Pasifik bagian Barat, dan Australia bagian Timur.
Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.
Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni 2020 ini merupakan anggota ke 67 dari 71 anggota pada seri Saros 111.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 26 Mei 2002.
Sementara Gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 17 Juni 2038.
Dikutip dari Kompas.com, selama GBP, bulan akan sedikit lebih gelap dari biasanya.
"Secara pengamatan, (penampakan bulan) tidak segelap gerhana bulan karena hanya gerhana semu," kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging kepada Kompas.com, Jumat (5/6/2020).
Gerhana bulan penumbra ini merupakan kondisi bumi menutupi bulan pada bayang semu saja, dan berbeda dengan gerhana parsial yang akan menutup keseluruhan bulan.
Begitupun di Indonesia, GBP ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia jika cuaca mendukung.
Dikarenakan GBP ini terjadi bersamaan dengan bulan purnama, astronom amatir Marufin Sudibyo menuturkan meski dapat diamati dari seluruh Indonesia, akan cukup sulit melihat GBP ini.
"Sangat sulit dibedakan (fenomena GBP) dengan bulan purnama biasa jika tidak memakai alat bantu optik," ujar Marufin.
Oleh sebab itu, diperlukan teleskop agar dapat diidentifikasi bagian paras bulan yang menggelap sedikit karena gerhana.
Selain itu, fenomena langit lainnya yang dapat disaksikan dini hari nanti yakni strawberry full moon.
Emanuel menjelaskan bahwa strawberry full moon adalah bulan purnama biasa yang terjadi pada bulan Juni.
Saat terjadi strawberry full moon, Bulan akan terletak di belakang bumi bila dilihat dari matahari dan wajahnya akan sepenuhnya disinari cahaya matahari.
Puncak fase ini terjadi pada pukul 02.12 WIB, pada jarak 369.005 kilometer dari pusat bumi.
Bulan purnama ini dapat disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia, terutama dari arah Barat Daya.
Emanuel menjelaskan, tidak perlu membayangkan bahwa bulan purnama ini akan berwarna merah seperti buah strawberry pada umumnya.
"Iya tidak ada hubungannya (penampakan warna merah dan strawberry full moon)," kata Emanuel.
Strawberry full moon hanyalah istilah, yang dipakai sebagai isyarat bahwa bulan purnama pada bulan Juni adalah pertanda buah strawberry di suku Amerika sudah matang dan siap dipanen
(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Ellyvon Pranita)