Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Momentum New Normal, Matinya 'American Dream'

Indonesia harus mengambil pelajaran secara bijaksana untuk tidak lagi mengagungkan “American Dream” yang menjadi dasar berkembangnya ekonomi

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Momentum New Normal, Matinya 'American Dream'
HO/dok.
AM Putut Prabantoro (kanan) menjadi salah satu narasumber dalam FGD Tentang Ketahanan Pangan Nasional Yang Diselenggarakan PT Petrokimia Gresik. Foto diambil April 2017. 

Salah satu penulis AS, James Truslow Adams dalam bukunya Epic Of Amerika (1931) memperjelas American Dream dengan mengatakan, “Mimpi tentang tanah di mana hidup harus lebih baik dan lebih kaya dan lebih lengkap untuk semua orang, dengan kesempatan untuk masing-masing sesuai dengan kemampuan” atau prestasi terlepas dari kelas sosial atau keadaan kelahiran”.

Dalam American Dream, masih menurutnya, tidak dikenal istilah gotong royong. Warga AS hidup secara individual. Mengingat warga negara AS awal adalah para pendatang dari berbagai bangsa dan negara, kompetisi adalah kata yang paling dominan dalam mewujudkan American Dream. Kompetisi untuk mewujudkan American Dream dengan menjadi kaya dan bahagia kemudian menjadi jati diri bangsa AS,” ujarnya lebih lanjut.

Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) ini menilai, salah satu kegagalan AS dalam menghadapi pandemi Covid adalah tidak adanya gotong royong di antara mereka.

Masing-masing ingin menyelamatkan diri secara individu. Parahnya lagi, selain kehilangan pekerjaan sebagai dampak dari pandemi, masyarakat AS masih harus menghadapi beban utang pribadi, yang selama ini membiaya “hidup bahagia” sebagai wujud dari American Dream.

Sekalipun memiliki mobil, meminta tunjangan makan dari pemerintahnya merupakan pemandangan yang umum dalam masa pendemi ini.

Selain karena utang $27 triliun, AS mengalami kehancuran ekonominya akibat pandemi.

Sejak pandemi tercatat ada 40 juta pengangguran di mana 55 persennya adalah perempuan. Angka pengangguran ini naik dari 4,4 persen (Maret 2020) menjadi 14,7 persen (Mei 2020).

Berita Rekomendasi

Selain itu, 1 dari 5 rumah tangga kekurangan pangan dan 6,1 juta self worker (pekerja informal) meminta tunjangan pengangguran. Suramnya masa depan masyarakat AS juga diperparah dengan huru hara secara nasional di AS.

Jika tidak merupakan kematian American Dream, demikian ditegaskan Putut Prabantoro, saat ini merupakan kematian kapitalisme.

Kematian American Dream, hancurnya ekonomi AS dan kapitalisme harus menjadi pelajaran dalam melaksanakan tatanan baru kehidupan ekonomi Indonesia.

New “Habitus Baru” Normal harus dijadikan momentum untuk mewujudkan The New Indonesia yang mandiri dan berdaulat. Para pemimpin bangsa yang memahami karakter bangsanya, mewariskan nilai usaha bersama dalam asas kekeluargaan untuk sistem ekonomi Indonesia. Kesalahan bangsa Indonesia adalah mengekor sistem kapitalisme seperti yang dilihat di Amerika.

“Amanat pasal 33 UUD 1945 adalah mewujudkan kemakmuran rakyat Indonesia dan bukanhanya untuk segelintir atau sekelompok orang. Oleh karena itu, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara. Untuk memakmurkan rakyatnya, segala kekayaan Indonesia harus diolah melalui usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Sebagai konsekuensinya, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara. Negara yang berdaulat dan adil serta rakyatnya sejahtera adalah mimpi para pemimpin bangsa dan mimpi Indonesia,” tegas Putut Prabantoro.

Mengingat pandemi Covid tidak diketahui kapan berakhir, Putut Prabantoro yang juga penggagas Indonesia Raya Incorporated (IRI) ini mengingatkan, yang harus dilakukan dalam jangka pendek adalah pemerintah Indonesia harus memastikan ketersediaan pangan, air dan energi termasuk energi terbarukan.

Selama ketiga kebutuhan pokok ini terjamin, masa-masa yang sulit dapat terlewati. Pemerintah juga diingatkan perlu melibatkan masyarakat untuk bergotong royong dalam mengatasi berbagai kesulitan di antara para warga kampung atau desa. (*/)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul New Normal, Matinya American Dream

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas