Fadli Zon: Kalau Mau Dibilang, Indonesia sebagai Negara Demokrasi Abal-abal
Fadli Zon menyebut Indonesia telah salah arah menerapkan demokrasi pasca-reformasi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
![Fadli Zon: Kalau Mau Dibilang, Indonesia sebagai Negara Demokrasi Abal-abal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/fadli-zon-dalam-diskusi-virtual-bertajuk-menyoal-ruu.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut Indonesia telah salah arah menerapkan demokrasi pasca-reformasi.
Sebab, sistem yang dibangun tidak mengarah kepada substansi, namun lebih ke tataran teknis.
"Sebenarnya, Indonesia kalau mau dibilang sebagai negara demokrasi, demokrasi di kita ini demokrasi abal-abal sebetulnya. Jadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam perubahan reformasi dulu," katanya dalam diskusi virtual bertajuk 'Menyoal RUU Tentang Pemilu dan Prospek Demokrasi Indonesia', Selasa (9/6/2020).
Baca: Gerindra Siap Berapapun Ambang Batas Pencalonan Presiden
"Kita ini terbalik kita bicara tentang hal-hal yang sangat teknis tentang sistem-sistem itu, berdasarkan kekuatan-kekuatan dan tarik-menarik kepentingan politik jangka pendek," imbuhnya.
Di samping itu, sistem politik yang dibangun hanya diciptakan untuk jangka pendek, bukan jangka panjang.
Hal itu terlihat direvisinya UU Pemilu setiap lima tahun sekali.
Menurut Fadli, seharusnya sebuah UU bisa bertahan hingga 20 tahun.
"Memang agak ironi karena sistem kita itu selalu dibahas setiap lima tahun sekali. Jadi undang-undang ini kan idealnya harusnya mempunyai jangka waktu yang panjang," ucap Fadli.