Pakar Hukum Bandingkan Sikap Pemerintah yang Bertolak Belakang Sikapi 2 Hasil Survei Berbeda
"Kok bertolak belakang ya antara apa yang disampaikan istana dengan Forbes?" katanya
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Dikutip dari Forbes, di urutan pertama ada Swiss, sebagai negara teraman dan paling terjamin bila ada virus corona.
Lalu Sudan Selatan dilaporkan sebagai negara yang paling terancam wabah.
Sementara itu negara dengan kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dunia, Amerika Serikat berada di urutan ke-58. Tepat di belakangnya ada Rumania dan di depannya diduduki Rusia.
Laporan ini didasari 130 parameter kuantitatif dan kualitatif serta lebih dari 11.400 titik data.
Dimana titik data itu meliputi efisiensi karantina di negara tersebut, pemantauan dan deteksi kasus, kesiapan fasilitas kesehatan, dan efisiensi pemerintah.
Sebagai informasi, Deep Knowledge Group merupakan konsorsium perusahaan dan organisasi nirlaba yang dimiliki Deep Knowledge Ventures.
Perusahaan yang bergerak di bidang investasi ini didirikan di Hong Kong pada 2014 silam.
Menariknya, ada perubahan signifikan dalam peringkat negara teraman ini selama bulan-bulan pandemi.
Awalnya, negara dengan respons cepat terhadap krisis kesehatan ini didapuk menjadi peringkat teratas negara teraman.
Namun, lambat laun posisinya direbut negara-negara dengan ekonomi tangguh dan memiliki efisiensi kebijakan.
"Swiss dan Jerman mencapai posisi 1 dan 2 dalam studi kasus khusus baru ini secara khusus karena ketahanan ekonomi mereka."
"Karena langkah yang hati-hati di mana negara berusaha untuk melonggarkan lockdown dan mandat pembekuan ekonomi didasari fakta dan ilmu pengetahuan, tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan masyarakat," kata penelitian itu
Namun di luar itu semua, penelitian ini hanya penilaian risiko dari satu organisasi saja.
Sebab risiko yang dialami berbagai wilayah atau negara bisa sangat berbeda.