ACT: Berkurban Saat Pandemi Bantu Ribuan Masyarakat Terdampak Krisis
Tahun ini, Global Qurban-ACT juga melibatkan masyarakat, khususnya korban PHK, sebagai agen kurban yang terlibat dalam proses pemasaran hewan kurban.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bagi Global Qurban dari Aksi Cepat tanggap (ACT), Iduladha tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga nilai sosial. Inilah mengapa Global-Qurban-ACT menggelar program-program yang memberdayakan masyarakat menjelang Iduladha, yang ditujukan terutama untuk mereka yang terdampak krisis akibat pandemi.
Semangat inilah yang dibawa oleh Global Qurban-ACT. Muhammad Insan Nurrohman, Executive Vice President ACT dan penanggung jawab Global Qurban-ACT 2020, menyatakan bahwa banyak orang-orang yang kehilangan pekerjaannya pada masa pandemi.
Baca: Buka Peluang Keagenan Kurban, Global Qurban - ACT Perkuat Ekonomi Masyarakat
Insan berpendapat bahwa ibadah kurban memiliki manfaat ekonomi, yakni membuka kesempatan kerja bagi ribuan dan jutaan peetrnak.
"Kita melibatkan ratusan bahkan ribuan peternak yang sangat berharap sekali dalam situasi Covid-19 ini. Karena mereka sempat khawatir apakah hewan ternaknya dapat dibeli para pekurban. Oleh karena itu, manfaat ekonomi (dari kurban) adalah membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan bahkan jutaan peternak,” ujar Insan, dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews, Kamis (11/6/2020).
Baca: Sebarkan Kebaikan dan Raih Penghasilan lewat Agen Global Qurban - ACT
Sejahterakan masyarakat melalui keagenan kurban
Tahun ini, Global Qurban-ACT juga melibatkan masyarakat, khususnya korban PHK, sebagai agen kurban yang terlibat dalam proses pemasaran hewan kurban. Nantinya mereka akan mendapatkan benefit terbaik dari hewan yang berhasil terjual.
Insan berharap benefit dari penjualan hewan kurban tersebut mampu mengurangi beban perekonomian agen yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
“Global Qurban saat ini melibatkan para Agen Qurban. Ada sedekah kerja di situ. Jadi spirit Global Qurban-ACT di masa pandemi, ini bukan sekadar ibadah memotong daging kurban, tetapi ada ribuan bahkan jutaan masyarakat yang bisa bekerja di sini,” jelas Insan.
Dalam pendistribusian daging kurban di Jabodetabek, Global Qurban-ACT menggunakan layanan Humanity Care Line yang telah berjalan semenjak bulan April lalu.
Melalui layanan ini, banyak juga orang-orang yang terkena PHK ketika pandemi kemudian berdaya lagi.
Insan mengaku melalui Humanity Care Line ACT berhasil menyerap ribuan tenaga ojek online untuk terlibat sebagai tenaga Humanity Care Line.
"Dalam waktu 24 jam, 7 hari dalam sepekan kita tidak berhenti, melibatkan hampir 150 tenaga Humanity Care Line dan tim data. Manfaat ekonomi inilah yang juga kami syukuri. Bahwa di tahun ini kami bisa memberdayakan ribuan masyarakat korban PHK yang tidak punya kesempatan bekerja. Justru saat semua perusahaan melakukan PHK, kami alhamdulillah dapat menyerap mereka,” tutur Insan.
Baca: Kurban via Digital, Inovasi di Tengah Pandemi
Selain itu, Global Qurban-ACT juga menargetkan penyaluran daging kurban yang berfokus pada wilayah di Pulau Jawa sebagai episentrum pandemi. Sedangkan sisanya di luar Pulau Jawa dan luar negeri.
“Dari 100.000 hewan kurban setara sapi, 50 persennya ada di Pulau Jawa karena episentrum pandeminya ada di Pulau Jawa, khususnya di Jabodetabek. Kemudian 25 persennya, kami akan mendistribusikannya di luar Pulau Jawa, yakni Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Indonesia Timur,” Insan menjabarkan.
Sedangkan, 25 persen lainnya akan distribusikan ke beberapa wilayah global, sepertiPalestina, Turki (pengungsi Uighur), perbatasan Suriah dan Turki (pengungsi Suriah), Somalia, Yaman, Mali, dan Uganda.
Terakhir, Insan berharap agar masyarakat Indonesia dan para dermawan dapat berkontribusi di Global Qurban-ACT untuk membantu membagikan kebahagiaan bagi masyarakat prasejahtera lainnya.
“Saya berharap masyarakat Indonesia dan para dermawan bisa berkontribusi di Global Qurban-ACT, sehingga jutaan saudara-saudara prasejahtera kita bisa merasakan kebahagiaan sebagaimana yang lain. Kita juga bisa membersamai mereka di masa sulit ini sehingga bisa melalui musim pandemi ini dengan baik,” pungkas Insan. (*)