Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Nama Calon Kuat Pengganti Idham Azis, Muncul Geng Solo, Geng Netral hingga Mantan Ajudan SBY

Jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis akan segera berakhir enam bulan lagi. Bursa calon kapolri baru di internal kepolisian pun marak diperbincangkan.

Editor: Miftah
zoom-in 8 Nama Calon Kuat Pengganti Idham Azis, Muncul Geng Solo, Geng Netral hingga Mantan Ajudan SBY
Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis (tengah) saat jumpa pers, seusai pembukaan rapat kerja teknis (Rakernis) SDM Polri 2020 di Pusdikmin Polri, Jalan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (11/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM- Jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis akan segera berakhir enam bulan lagi. Bursa calon kapolri baru di internal kepolisian pun marak diperbincangkan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan bahwa ada delapan nama yang masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri.

Dari pendataan IPW, kata Neta, kedelapan nama itu terdiri atas lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen).

 

Nama-nama tersebut yakni Komjen Rico (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot (Wakapolri).

Sedangkan untuk bintang dua yakni Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil (Kapolda Jatim).

Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon KaApolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas.

Bahkan, jika menjelang 1 Juli 2020 ini posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi.

Baca: Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Pasar Tanah Abang dan Bandara Soekarno Hatta

Baca: Hasil Survei 80,7 Persen Publik Puas dengan Kinerja Polri, Kapolri Ingatkan Jangan Merasa Puas

Berita Rekomendasi

"Sebab keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja," kata Neta.

 

Sesuai prosedurnya, menurut Neta, nama calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

"Nama-nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan Kapolri kepada presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi 3 DPR," katanya.

Di sisi lain, menurut Neta, Kompolnas juga memberikan nama-nama calon kapolri sebagai usulan kepada presiden.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis., M.Si., saat meninjau kesiapan Disiplin Protokol Kesehatan di Pasar Tanah Abang dan Bandara Soekarno Hatta. Kamis (11/06/20).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis., M.Si., saat meninjau kesiapan Disiplin Protokol Kesehatan di Pasar Tanah Abang dan Bandara Soekarno Hatta. Kamis (11/06/20). (HANDOUT)

Dalam bursa calon Kapolri kali ini, Neta mengatakan, ada tiga kelompok yang menonjol yakni Geng Solo terdiri atas jenderal-jenderal yang pernah bertugas di Solo.

 

Geng Idham yakni para jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.

Menurut Neta, tiga kelompok yang sebelumnya sempat mendominasi putaran elit kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elit kekuasaan internal kepolisian tersebut.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas