Wakil Ketua Komisi X DPR RI Berharap Masyarakat Tingkatkan Literasi Digital
Berada di tengah pandemi Covid-19, Hetifah menilai media sosial tergolong efektif membantu menyelesaikan berbagai isu yang dihadapi masyarakat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap masyarakat Indonesia meningkatkan literasi digital dan memanfaatkan platform media sosial.
Hal ini dikarenakan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 195 menit per hari di internet atau tertinggi ke-6 di dunia berdasarkan Global WebIndex (2018).
Data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) juga mengungkap lebih dari setengah penduduk Indonesia terhubung ke internet.
"Media sosial bagaikan pisau bermata dua. Jika digunakan dengan baik, manfaatnya sangat besar sekali bagi kehidupan. Namun jika digunakan untuk hal-hal yang kurang baik dan bermanfaat, justru dapat menurunkan produktivitas kita," ujar Hetifah, kepada Tribunnews.com, Jumat (12/6/2020).
Baca: Pemerintah Mendata Lembaga Pendidikan Keagamaan yang Bakal Dapatkan Dana Afirmasi
Baca: Amerika Sebut China Berbohong soal Kemunculan Covid-19, Buktikan lewat Foto Satelit, WHO Kecolongan?
Berada di tengah pandemi Covid-19, Hetifah menilai media sosial tergolong efektif membantu menyelesaikan berbagai isu yang dihadapi masyarakat.
Dia mencontohkan UMKM yang terdampak Covid-19 dapat berjualan melalui media sosial.
Selain itu, anak-anak yang tidak dapat sekolah dengan tatap muka juga dapat mengakses beragam konten edukasi melalui media sosial.
Politikus Golkar tersebut mengatakan sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk menguasai literasi digital. Karena banyak sekali kesempatan yang dilewatkan terutama oleh orang yang tidak melek secara digital.
Baca: Prediksi Bayern Munchen vs Gladbach, Adu Tangguh 2 Kiper Hebat Bundesliga, Neuer dan Sommer
Baca: Pakar Hukum Pidana: Seharusnya Terdakwa Penyiraman Air Keras Dituntut Hukuman Maksimal
"Ini terjadi di semua kelompok masyarakat. Sebagai contoh seorang ibu rumah tangga yang kurang paham teknologi akan sulit mendampingi anak-anaknya dalam pembelajaran jarak jauh," kata dia.
Oleh karenanya, Hetifah berharap seluruh kelompok masyarakat dapat mengupayakan peningkatan kapasitas diri dalam hal ini.
Menurutnya di era ini ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk terus mengasah kemampuan literasi digital.
"Dapat belajar dari segala sumber yang ada seperti YouTube, artikel di internet, atau yang manual dengan buku. Tidak perlu malu juga bertanya kepada orang yang lebih mengetahui, anak-anak muda misalnya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan program pemerintah seperti kartu pra-kerja, dimana ada program-program terkait digital literacy," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.