Diajukan Presiden Jokowi Jadi Dubes, Ini Program Kerja Iwan Bogananta
Dari 31 nama yang diajukan tersebut, diisi oleh pejabat karier Kementerian Luar Negeri dan nama-nama non-karier yang berasal dari berbagai latar bela
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajukan 31 nama calon duta besar Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Uji kepatutan dan kelayakan terhadap para dubes dilakukan Komisi I DPR pada Selasa (16/6/2020) kemarin.
Dari 31 nama yang diajukan tersebut, diisi oleh pejabat karier Kementerian Luar Negeri dan nama-nama non-karier yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk politisi dan relawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2019.
Salah satu nama yang muncul yakni Iwan Bogananta. Ia diajukan Presiden Joko Widodo untuk menjadi calon Duta Besar RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia.
Iwan menyampaikan program kerja yang akan dilakukan yakni menjadikan Bulgaria, Albania dan Makedonia sebagai akses pasar produksi Indonesia terhadap negara-negara di Eropa Timur.
Baca: Komisi I DPR Uji Kelayakan dam Kepatutan 32 Calon Dubes Pilihan Presiden Jokowi
"Dalam program kerja di bidang perdagangan, ada beberapa catatan penting dan harus segera direalisasikan beberapa waktu ke depan," kata Iwan dalam keterangan yang diterima, Rabu (17/6/2020).
Pertama, Iwan mengatakan, siap melanjutkan dan meningkatkan aktivitas kerja sama perdangan dengan serta menyelenggarakan forum bilateral, antara Indonesia dan ketiga negara.
Selanjutnya, melibatkan kelompok pengusaha lebih luas, melalui asosiasi dan jejaring usaha, serta penyedia dukungan ekspor utama.
"Jadi kita akan memfasilitasi terbentuknya forum dengan seluruh pelaku ekonomi , mulai dari eksportir terkemuka hingga pelaku UMKM yang tepat. Jadi nantinya akan ada wadah pertemuan antara pelaku bisnis dari Indonesia dengan para calon buyer dan market entry di Bulgaria, Albania dan Makedonia," jelas Iwan.
Ketiga, Bendahara Umum PKPI ini mengatakan, akan memfasilitasi perluasan kerja sama ekonomi antar negara.
Tentunya langkah ini akan sesuai dengan pengembangan roadmap investasi dan perdagangan.
"Memaksimalkan upaya lobi dan advokasi untuk menciptakan kebijakan di masing masing negara. Sehingga mempermudah aktivitas perdagangan antar negara," ucap Iwan.
Cara terakhir adalah membangun infrastruktur yang kuat. Iwan mengungkapkan, cara yang akan diambil dengan memperluas keterlibatan stakeholder dan memanfaatkan platform media yang tepat.
Diantaranya, membangun kejasama dengan pihak ketiga, seperti pelaku ekonomi kreatif, start up, dan asosiasi terkait.