Politikus PKS Minta TNI Disiagakan Amankan Jalur Stategis Anstisipasi Konflik di Laut China Selatan
Laut China Selatan sendiri berdekatan dengan Laut Natuna Utara yang merupakan jalur strategis di wilayah Indonesia.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta meminta pemerintah Indonesia untuk menyiagakan personel TNI untuk mengamankan jalur laut strategis yang dimiliki Indonesia menyusul ketegangan di Laut China Selatan.
Diketahui ketegangan di Laut China Selatan meningkat akibat aktifitas militer China dan Amerika.
Laut China Selatan sendiri berdekatan dengan Laut Natuna Utara yang merupakan jalur strategis di wilayah Indonesia.
Jalur laut strategis di wilayah Indonesia tersebut antara lain Alur Laut Kepulauan Indonesia, Selat Malaka, Selat Sunda, dan jalur lainnya yang merupakan jalur laut yang biasa dimanfaatkan untuk aktifitas ekonomi.
Anggota Komisi I DPR RI tersebut meminta pemerintah melalui TNI dan Kemenhan melakukan pengamanan untuk mengantisipasi pecahnya perang terbuka di kawasan Laut China Selatan.
Baca: Laut China Selatan Memanas, Jubir Menhan: Kita Tidak Akan Terlibat Dalam Konflik
Baca: Soal Laut China Selatan, Prabowo Ajak Negara ASEAN Untuk Jaga Kawasan Agar Tidak Jadi Medan Perang
Baca: 3 Kapal Induk AS yang Bawa Ratusan Jet Tempur F-18 Tiba di Laut China Selatan
Alasannya ada kemungkinan jalur laut tersebut dimanfaatkan pihak sekutu Amerika antara lain Australia dan Selandia Baru.
"Nah jangan sampai kita lengah jalur laut kita dimanfaatkan juga oleh pihak-pihak bersengketa itu. Karena kalau ini nanti memanas serius, temannya Amerika bukan hanya Filipina, Taiwan, dan Jepang, tapi juga Australia dan New Zealand. Sehingga boleh jadi mereka akan melintas melalui Indonesia," kata Sukamta dalam diskusi Forum Monitor Seri 4 secara virtual, Kamis (18/6/2020).
Untuk itu Sukamta meminta Menteri Pertahanan dan Panglima TNI memahami konstelasi tersebut dan menyiagakan seluruh perangkat pertahanan di wilayah tersebut.
Sukamta juga menekankan pentingnya penyiagaan perangkat pertahanan di wilayah tersebut tanpa membuat panik.
Karena di satu sisi ia khawatir, kepanikan tersebut juga dapat memicu ketegangan baru.
"Kami berharap pemerintah, khususnya TNI kita, Menhan, memahami konstelasi ini dan kemudian mensiagakan seluruh perangkat pertahanan kita namun juga tidak membuat kita panik dan justru memicu ketegangan baru. Tapi tunjukan kita siap siaga, untuk melindungi setiap jengkal tanah air kita, dan kita tidak mau terpancing ikut ke dalam salah satu pihak," kata Sukamta.
Masalah di Laut China Selatan Punya Potensi Konflik dengan Indonesia
Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) Laksamana Madya Bakamla Aan Kurnia menilai memanasnya konflik di Laut China Selatan memiliki potensi konflik dengan Indonesia.
Aan menjelaskan potensi konflik tersebut bukan dalam konteks wilayah teritorial melainkan wilayah yurisdiksi pengelolaan sumber daya alam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.