Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1 Prajurit TNI Gugur di Kongo, Jenderal Andika Perintahkan Evaluasi

Andika mengakui prajurit yang gugur tersebut merupakan personel TNI Angkatan Darat namun secara operasi dikendalikan oleh Mabes TNI.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 1 Prajurit TNI Gugur di Kongo, Jenderal Andika Perintahkan Evaluasi
Kompas.com/Deti Mega Purnamasari
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menanggapi terkait gugurnya satu prajurit TNI anggota pasukan perdamaian PBB yang bertugas di Kongo.

Andika mengakui prajurit yang gugur tersebut merupakan personel TNI Angkatan Darat namun secara operasi dikendalikan oleh Mabes TNI.

Andika mengatakan ia ingin mendapatkan kronologi sebenarnya sebagai bahan evaluasi.

Hal tersebut diungkapkan Andika usai acara Coffee Morning dan Olahraga bersama Pimpinan Media Massa di Mabes TNI AD Jakarta pada Rabu (24/6/2020).

"Itu adalah operasi yang ditangani Mabes TNI tapi memang prajurit-prajurit kami. Yang jelas kami akan mengevaluasi dan kami ingin mendapat kronologi yang sebenarnya sehingga kita bisa evaluasi apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga walaupun kami hanya menyiapkan personel tapi penugasan semuanya dari mabes TNI, kita bisa menyiapkan mereka lebih siap," kata Andika.

Andika mengungkapkan kemungkinan prajurit TNI yang gugur tersebut merupakan prajurit TNI AD pertama yang gugur di Kongo.

"Kalau di Kongo mungkin yang pertama, tapi kan yang sebelum-sebelumnya ada, terjadi beberapa kali," kata Andika.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya satu prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB, Serma Wahyudi, gugur saat bertugas di RD (Republik Demokratik) Kongo.

Prajurit ini meninggal dalam serangan milisi yang dilancarkan pada Senin (22/6/2020) malam waktu setempat.

Dikutip dari AFP via Kompas.com, Perwira Komunikasi Misi Stabilisasi PBB untuk DR Kongo, Sy Koumbo mengumumkan berita duka ini pada Selasa (23/6/2020). 

"Satu anggota Helm Biru (pasukan perdamaian PBB) gugur dan satunya terluka namun tidak serius. Saat ini kondisinya stabil," jelas Koumbo.

Prajurit Serma Wahyudi gugur saat rombongan patrolinya diserang milisi di dekat Beni, kota di Provinsi Kivu Utara, pada Senin (22/6/2020) malam waktu setempat.

Sementara itu satu prajurit lainnya, Prt M Syafii Makbul masih dalam perawatan intensif.

Kepala Monusco sekaligus Perwakilan Khusus PBB, Leila Zerrougui mengutuk serangan ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas