Saat Diamankan, Bupati Kutai Timur Bawa Buku Tabungan Berisi Saldo Miliaran Rupiah
pihak komisi anti rasuah menyita barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 170 juta, beberapa buku tabungan dengan total saldo Rp 4,8 miliar,
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Kutai Timur Ismunandar diamankan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi di salah satu tempat makan di restoran FX Sudirman, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/7/2020) sore.
Dari tangan Ismunandar, pihak komisi anti rasuah menyita barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 170 juta, beberapa buku tabungan dengan total saldo Rp 4,8 miliar, serta sertifikat deposito sebesar Rp 1,2 miliar.
Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, mengatakan upaya penangkapan itu dilakukan atas dasar informasi dari masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Baca: Penangkapan Bupati Kutai Timur dan Istri di Hotel Mengagetkan Kapolres, Anggota Dewan pun Prihatin
Setelah menerima informasi dari masyarakat, KPK membagi dua tim di area DKI Jakarta dan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur.
Diketahui, Ismunandar sedang berada di DKI Jakarta didampingi ajudannya Arif Wibisono, pada Kamis sekitar pukul 16.30 WIB.
Sebelum, Ismunandar tiba di ibu kota, pada hari itu, Encek Unguria, istri Ismunandar, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kutai Timur, Musyaffa, dan staf Bapenda Kutai Timur tiba terlebih dahulu di Jakarta untuk mengikuti sosialisasi pencalonan Ismunandar sebagai calon Bupati Kutim periode 2021-2024.
"Tim KPK mengamankan Ismunandar, Arif, dan Musyaffa di restoran fX Senayan, Jakarta," ujar Nawawi, dalam sesi jumpa pers di kantor KPK, Kuningan, Jumat (3/7/2020) malam.
Sementara itu, Deputi Penindakan KPK, Karyoto, mengatakan pihaknya sedang mendalami alasan Ismunandar membawa beberapa buku tabungan berisi duit miliaran rupiah.
"Motif membawa tabungan belum kami gali lebih dalam, tetapi setidaknya dalam hal kewajaran buat apa berangkat jauh-jauh menyiapkan semua buku tabungan yang ada saldonya," kata dia.
Rekening buku tabungan yang disita KPK diduga merupakan tempat menampung duit suap dari sejumlah rekanan proyek. Saldo di buku tabungan itu cukup besar. Namun, belum bisa diketahui tujuan buku itu dibawa.
"Motifnya apa, sedang kami dalami," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.