Fahri Hamzah Dukung Kebijakan Edhy Prabowo Soal Pembukaan Ekspor Benih Lobster
Sebelumnya, ekspor benur itu dilarang pada era Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendukung kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang membuka ekspor benih lobster.
Sebelumnya, ekspor benur itu dilarang pada era Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
Sebagai orang yang hidup dari keluarga pesisir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Fahri mengaku menyadari betul ekonomi sulit dialami para nelayan saat pelarangan ekspor benih lobster tersebut.
Baca: Izin Ekspor Benih Lobster Dibuka Lagi, Waketum Gerindra: Gak Ada Salahnya, Asal . . .
"Lima tahun terakhir itu memang mereka (nelayan) terpukul sekali oleh larangan-larangan yang dibuat pemerintah. Padahal itu sudah hidup mereka aelama ini," kata Fahri dalam live IG Viva bertajuk 'Indonesia di Mata Fahri Hamzah', Senin (6/7/2020).
"Akhirnya para pembeli-pembeli liar dan penyelundup itulah yang datang ke mereka, terpaksalah mereka jual karena itu menyangkut hidup mereka hari itu, tidak jual lobster hari itu, tudak makan, anak mereka tidak sekolah dan seterusnya. Akhirnya mereka redup, dan begitu Pak Edhy membuka mereka pesta dan mereka senang," imbuhnya.
Fahri mengatakan kebijakan Menteri Edhy itu disambut baik para nelayan di wilayah pesisir.
Sebab, menurutya kebijakan itu satu di antara cara mengentaskan kemiskinan warga pesisir.
Baca: Edhy Prabowo Buka Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Saya Rakyat Biasa, Saya Tidak Rela
Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu juga menjelaskan bahwa hasil laut mudah atau rawan mati hingga busuk.
Apalagi benur yang bentuknya hampir tak kasat mata, jika tak cepat dibawa dan dijual maka benih lobster itu akan mati.
"Kalau benih lobster ini tidak ada yang membeli itu juga mati, juga kalau tidak diangkut dari laut itu benur, kan karena kecil itu jadi pakan ikan di dalam.
Sehingga dalam penelitiannya dari 100 persen kelahiran hanya 0,2 persen yang akhirnya hidup, 99,08 persen itu mati karena tidak survive karena mereka sangat kecil sekali atau dimakan seperti plankton-plankton juga di dasar laut kita oleh ikan," ujarnya.
Baca: Susi Soroti Kecilnya PNPB dari Ekspor Benih Lobster, Sebut Tak Lebih Besar dari Harga Peyek Udang
Ketika ditanya perihal kepemilikan perusahaan di bidang benih lobster, Fahri mengaku diajak oleh para teman-temannya yang terlebih dahulu menggeluti usaha itu.
Selain juga dirinya memang hidup dari keluarga yang bermukim di wilayah pesisir dan banyak sanak saudaranya yang mendirikan usaha bidang petambak.
"Nereka tentu mengajak saya 'bang ayolah kita bareng-bareng'," pungkas Fahri.