Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Kontroversi, Berikut Penjelasan Kementan Soal Kalung Antivirus Corona

Kalung antivirus Corona merupakan produk inovasi antivirus berbasis eucalyptus yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jadi Kontroversi, Berikut Penjelasan Kementan Soal Kalung Antivirus Corona
Dokumen Kementan RI
Kalung antivirus Corona merupakan produk inovasi antivirus berbasis eucalyptus yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian. 

"Ini antivirus corona, dari hasil penelitian dari litbang Kementerian Pertanian, berasal dari pohon kayu putih, dari 700 jenis pohon kayu putih satu yang bisa mematikan virus corona."

"Ini hasil laboratorium kita, dan bulan depan akan kami produksi," kata Syahrul.

Selain berbentuk aromatik dari tanaman kayu putih yang dijadikan kalung, Syahrul juga memamerkan ekstak minyak kayu putih berbentuk roll.

"Ada roll berbentuk minyak, kalau berdarah kalau kena ini bisa sembuh, reumatik juga bisa," katanya.

Penelitian sejak Januari 2020

Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Kementan, Dr. Ir. Evi Savitri Iriani, MSi, menyampaikan penelitian tentang eucalyptus sebenarnya sudah dilakukan sejak Januari 2020.

"Pada awal Januari, ketika mendengar ada Covid-19 di China, kita langsung nih 'ayo temen-temen coba dikumpulkan hasil penelitiannya. Mana sih yang berpotensi sebagai antivirus maupun juga untuk meningkatkan imunitas'," kata Evi kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (5/7/2020).

Berita Rekomendasi

Ada sekitar 50 tanaman yang dianggap potensial berdasarkan empiris dan literatur setelah diinventaris oleh Balai Penelitian Tanaman rempah dan Obat Kementan.

"Selanjutnya kami ekstraksi bahan aktif tanaman tersebut dan kami uji kandungan bahan aktif serta kami uji juga kemampuan terhadap virus dengan bekerjasama dengan BB Veteriner," ungkap Evi.

BB Veteriner merupakan lembaga penelitian dalam bidang penyakit hewan yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Evi menyebut, BB Veteriner memiliki pengalaman saat pandemi flu burung dan SARS.

Lembaga tersebut pun memiliki banyak koleksi virus yang dapat dimanfaatkan untuk uji coba, termasuk virus corona umum.

Dalam penelitian ini, Evi mengatakan pihaknya tidak melakukan uji coba secara spesifik ke SARS-CoV-2 yang bertanggung jawab atas pandemi Covid-19.

Mereka melakukan pengujian ke virus corona secara umum.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas