PUPR Mulai Tata Kampung Ulos Samosir Saat Tatanan Normal Baru
PUPR akan garap 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado - Likupang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki tatanan normal baru, pemerintah fokus pada dua hal yakni percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan penataan di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado - Likupang.
“Dalam tatanan normal baru, pemerintah meyakini bahwa salah satu sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada 5 KSPN yang dihentikan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers, Senin (6/7/2020).
Pulau Samosir, Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu destinasi dalam KSPN Danau Toba terkenal dengan keindahan alamnya dan keunikan budaya, termasuk pembuatan kain tenun Ulos khas Sumatera Utara yang dibuat secara tradisional.
Basuki menjelaskan, kegiatan produksi tenun ulos yang menampilkan kearifan lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis domestik dan mancanegara.
Baca: PUPR Anggarkan Rp 2,9 Triliun Garap Rehabilitasi Saluran Irigasi Lumbung Pangan Nasional di Kalteng
Baca: PSSI Sudah Ajukan Enam Stadion ke Kementerian PUPR Untuk Segera Merevitalisasi kata Mochamad Iriawan
Sebagai upaya mempertahankan seni dan budaya lokal dalam produksi tenun ulos, Kementerian PUPR pada tahun 2020 ini telah memulai proses lelang pekerjaan Penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir dengan Pagu DIPA 2020 hingga 2021 sebesar Rp 57,9 miliar.
Kedua desa tersebut selama ini dikenal sebagai desa wisata yang kerap disambangi wisatawan.
Selain sebagai pusat tenun, di kawasan Huta Raja juga masih terdapat Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga.
"Selain sebagai pusat tenun, dengan adanya beberapa Rumah Gorga yang sudah cukup tua menjadikannya sebagai kawasan pusaka. Ada sekitar 40 unit rumah yang akan kita coba rehabilitasi, supaya pelatihan tenun dan keahliannya terus berlanjut," kata Basuki.
Ditambahkan Basuki, ruang lingkup penataan adalah perbaikan kondisi rumah gorga dan lingkungannya.
Selain kondisi beberapa rumah yang sudah terdegradasi, sebagian rumah lainnya telah beralih wujud menjadi rumah modern.
"Bila Kampung Tenun Ulos Huta Raja dapat ditata dengan lebih baik serta dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dasar, seperti air bersih sanitasi, dan lansekap yang menarik, maka diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung," pungkasnya.
Sebelumnya pada 2017, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan penataan kawasan di KSPN Danau Toba yakni di Tomok, Kabupaten Samosir dengan anggaran Rp 3,4 miliar diantaranya untuk pembangunan area kios, mushala, pedestrian, drainase, WC umum, dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara.
Selanjutnya pada 2018 juga telah diselesaikan penataan kawasan wisata Tomok Tuktuk Siadong Kabupaten Samosir dengan anggaran Rp 2,4 miliar untuk pembangunan menara selfie dan toilet, kios, tempat tenun, dan perbaikan kawasan makam.