Tiga Pilot Mengaku Sudah Mengonsumsi Narkoba Selama 3 Tahunan, Pemasok Sabu Seorang Karyawan Swasta
Selama tiga sampai empat tahun itulah, S selalu berperan sebagai pemasok sabu untuk para pilot tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan empat tersangka pengedar dan pemakai narkoba jenis sabu, Senin (6/7/2020) lalu.
Dari empat tersangka yang ditahan, tiga orang yang merupakan pilot maskapai penerbangan ternama, berstatus sebagai pengguna.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono mengatakan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa paket sabu seberat 4 gram, satu paket sabu 0,96 gram, alat hisap, timbangan, korek, dan plastik klip.
"Yang kami amankan ada empat orang. S karyawan swasta. Yang tiga adalah pilot maskapai penerbangan di Indonesia," ujar Budi saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Baca: 3 Pilot yang Ditangkap Ngaku Konsumsi Sabu untuk Tingkatkan Konsentrasi, Bantah Pakai saat Kerja
Baca: Kronologi 3 Pilot Diringkus soal Sabu, Ingat Deretan Kasus Pilot di Indonesia Konsumsi Barang Haram
Ketiga pilot yang berinisial IP, DC dan DSK ditangkap di rumah masing-masing pasca-lepas landas di bandara.
Dari peristiwa penangkapan tersebut, Kompas.com mendapatkan beberapa fakta menarik. Dari mulai maskapai tempat para pilot bekerja dan alasan mereka memakai sabu.
1. Maskapai pelat merah
Budi Sartono menjelaskan, ketiga pilot itu berasal dari beberapa maskapai yang berbeda. Bahkan salah satu dari mereka ada yang berasal dari maskapai punya pemerintah.
"Yang ditangkap empat orang. Satu orang karyawan swasta. Tiga pilot maskapai berbeda. Dua pilot pelat merah, satu swasta," kata Budi.
Budi mengatakan, empat orang ditangkap di rumah masing-masing. Adapun S adalah pemasok sabu-sabu ke tiga pilot tersebut.
2. Lebih tiga tahun
Budi menjelaskan ketiganya sudah memakai sabu selama bertahun-tahun. Rata-rata, ketiganya sudah konsumsi barang tersebut selama tiga sampai empat tahun.
"Macam-macam ada yang bilang sudah tiga tahun, ada yang empat tahun, masih tergantung daripada masing-masing orang," kata Budi.
Umumnya, kata Budi, mereka memakai barang haram tersebut setelah lepas landas di bandara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.