Cerita Menkumham Yasonna Laoly dan Topi Koboi Kesukaannya
Menteri yang telah berusia 67 tahun itu menyukai topi koboi sejak masih bersekolah di Amerika Serikat (AS).
Editor: Rachmat Hidayat

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengaku sangat menyukai topi koboi atau topi laken. Menteri yang telah berusia 67 tahun itu menyukai topi koboi sejak masih bersekolah di Amerika Serikat (AS).
Yasonna mengatakan, memakai topi koboi bila bepergian sudah menjadi kebiasaan baginya. "Topi Koboi saya sudah lama, suka dengan topi Koboi, waktu saya sekolah di Amerika. Saya punya topi koboi dan menjadikan ini kebiasaan saya," ungkap Yasonna usai diwawancarai khusus dengan Tribun Network, Senin (13/7/2020).
Selain itu, bila bepergian ke negara seperti Australia atau Amerika, lanjut Yasonna, ia selalu menyempatkan membeli topi koboi."Jadi kalau saya pergi ke beberapa daerah seperti ke Australia, ke Amerika, ke mana-mana saya pasti membeli topi laken, kesukaan dari dulu," ujar Yasonna.

Di sejumlah kesempatan, Yasonna memang tampak mengenakan topi koboi. Lihat saja saat ia menjemput tersangka kasus pembobolan kas Bank BNI Maria Pauline Lumowa dari Serbia Rabu (7/7) pekan lalu.
Yasonna tampak mengenakan pakaian resmi, dengan sebuah topi laken warna hitam melekat di atas kepalanya. Yasonna kala itu menyampaikan, bahwa Pemerintah Indonesia berhasil mengekstradisi Maria dari Serbia.
Maria Pauline Lumowa, tersangka kasus pembobolan kas Bank BNI Cabang Kebayoran Baru yang buron sejak tahun 2003 tiba di Indonesia, Kamis (8/7/2020) lalu. Maria bertolak dari Belgrade, Serbia, Rabu waktu setempat melalui mekanisme ekstradisi berdasarkan permintaan Pemerintah Indonesia ke Pemerintah Serbia.
Proses ekstradisi ini dilakukan oleh delegasi pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.