Menteri Agama Ingin Bangun Jembatan Kesetiakawanan dari Aceh Hingga Papua
Kementerian Agama akan memberi beasiswa kepada generasi muda Papua untuk mengikuti pendidikan di berbagai kota di Indonesia
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Menteri Agama Ingin Bangun Jembatan Kesetiakawanan dari Aceh Hingga Papua](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-agama-fachrul-razi-tengah-saat-diwawancarai-awak-media.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama meluncurkan program "Kita Cinta Papua".
Program tersebut bertujuan membangun jembatan kesetiakawanan dari hingga Aceh-Papua.
Baca: Menteri Agama Akui Covid-19 Sempat Dianggap Enteng
Kementerian Agama akan memberi beasiswa kepada generasi muda Papua untuk mengikuti pendidikan di berbagai kota di Indonesia.
“Kita ingin membangun 'jembatan kesetiakawanan’ dari Aceh hingga Papua. Jembatan ini dibangun dengan mengintensifkan dialog tokoh agama lintas kawasan. Sebagai bagian upaya ke sana, Kemenag gulirkan program 'Kita Cinta Papua'," ujar Menteri Agama Fachrul Razi melalui keterangan tertulis, Selasa (14/7/2020).
Menurut Fachrul, program ini bertujuan memajukan pendidikan dan keagamaan di Papua, baik melalui lembaga pendidikan maupun rumah ibadah.
“Program lainnya adalah memperkokoh hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat tanah Papua,” ujar Fachrul.
Pihak yang berperan dalam program ini adalah Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, dan Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB.
Demi melengkapi data awal, Kemenag telah mengundang sejumlah pihak yang pernah bertugas atau memiliki pengetahuan tentang Papua. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang keadaan sosial dan budaya di Papua.
“Pelaksanaan program ini akan menggunakan anggaran Kementerian Agama," jelas Fachrul.
Fachrul menambahkan, “Kita Cinta Papua” menjadi bagian dari tahapan Kemenag mewujudkan jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua. Program sejenis akan digulirkan juga di berbagai daerah pada tahapan berikutnya, hingga provinsi paling barat di Indonesia, Nangreo Aceh Darussalam.
“Hal ini sudah pernah dibicarakan dengan Gubernur dan FKUB Aceh, FKUB Papua, dan FKUB Papua Barat,” jelas Menag.
Ikhtiar membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua sudah mulai dirintis pada awal 2020, sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Saat itu, sudah diagendakan dua pertemuan tokoh lintas agama Aceh dan Papua.
Pertama, pertemuan pada Munas Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) 2020 di Medan.
Munas yang sedianya dihadiri Menag ini dijadwalkan pada 16 Maret 2020 dan dihadiri 27 perwakilan daerah di Indonesia. Pada kegiatan itu, Menag berencana mengajak tokoh agama Papua untuk berkunjung dan berdiskusi dengan tokoh agama di Aceh.
Baca: Generasi Muda Papua Diharapkan Bisa Optimalkan Potensi Besar yang Ada di Daerahnya
Kedua, pertemuan bersamaan gelaran MTQ tingkat Provinsi di Papua dan Papua Barat yang waktu itu dijadwalkan pada April 2020.
Pada giat tersebut, Menag berencana mengajak tokoh agama Aceh untuk berkunjung ke tanah Papua. Namun kedua pertemuan itu belum terlaksana karena pandemi Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.