Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, Bawaslu Khawatir Marak 'Serangan Fajar'
Bawaslu memperkirakan akan ada serangan fajar yang dilakukan calon kepala daerah saat pelaksanaan Pilkada serentak 2020.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI memperkirakan akan ada serangan fajar yang dilakukan calon kepala daerah saat pelaksanaan Pilkada serentak 2020.
Anggota Bawaslu RI Mochammad Affinuddin mengatakan, Pilkada di tengah pandemi covid-19 membuat pasangan calon kepala daerah mengalami kesulitan untuk melakukan tatap muka kepada masyarakat.
Oleh sebab itu, Affinuddin memperkirakan akan ada serangan fajar yang dilakukan oleh tim suksesnya untuk mendekati pemilih.
"Kami bayangkan modus-modus tim sukses dekati pemilih, misalnya membagikan masker, barang atau uang. Ini kemungkinan akan dilakukan," kata Affinuddin dalam diskusi secara virtual, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Baca: Tegas Soal Larangan Kerumunan, Sanksi Diskualifikasi Diterapkan di Pilkada Serentak 2020
Selain itu, kata Affinuddin juga memaparkan bantuan sosial (bansos) Covid-19, rawan disalahgunakan oleh calon-calon petahana.
Modus penyelagunaan bansos tersebut yaitu dengan memberikan logo partai politik atau foto kepala daerah yang akan mencalonkan kembali.
"Kami terus melakukan pencegahan penyalagunaan bansos ini, kamk bersurat ke semua daerah Pilkada, dan Gubernur juga turut kirim surat ke daerah yang akan melaksanakan Pilkada," paparnya.
Diketahui, pada 9 Desember 2020 akan terselenggara pemilihan kepala daerah di 270 wilayah yang meliputi sembilan pemilihan gubernur, 224 pemilihan bupati, dan 37 pemilihan wali kota.