Harga dan Varian Jet Tempur Typhoon, Pesawat Buatan Eropa yang Diincar Menhan Prabowo
Menteri Pertahanan ( Menhan), Prabowo Subianto, menyatakan minatnya untuk memborong pesawat Eurofighter Typhoon.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan ( Menhan), Prabowo Subianto, menyatakan minatnya untuk memborong pesawat Eurofighter Typhoon.
Jenis jet tempur tersebut merupakan salah satu armada perang yang paling mahal yang dibuat Eropa.
Dikutip dari Harian Kompas, Selasa (21/7/2020), Prabowo berkirim surat kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner mengenai tawaran untuk membeli 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas pakai milik Austria.
Informasi mengenai surat penawaran itu diungkap media Austria, Kronen Zeitung.
Baca: Pemerintah Dikabarkan akan Beli 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Austria
Dalam artikelnya, kepemilikan pesawat Eurofighter Typhoon sebenarnya jadi perdebatan publik di Austria.
Ini karena ada indikasi korupsi pembelian pesawat tersebut oleh Austria beberapa tahun silam.
Pesawat tersebut juga dianggap sebagai pemborosan anggaran negara, karena biaya operasionalnya yang mahal, yakni mencapai 80.000 euro atau Rp 1,3 miliar per jam.
Di Austria, rencana memensiunkan Typhoon ini masih tarik ulur.
Tahun 2017, situs flightglobal.com mencatat, Menhan Austria mengatakan akan memensiunkan 15 Tranche 1 Eurofighter Typhoon tahun 2020.
Namun, janes.com menulis pada 6 Juli 2020, Menhan Austria Klaudia Tanner mengatakan akan mempertahankan pesawat Typhoon ini karena ada kontrak dengan Airbus yang jika diputuskan akan memakan biaya penalti.
Dalam surat berkop Kementerian Pertahanan RI tertanggal 10 Juli 2020 dan ditandatangani Menhan Prabowo Subianto, disebutkan bahwa Indonesia ingin memenuhi kebutuhan organisasi angkatan bersenjatanya.
Prabowo mengatakan mendapat informasi Austria memiliki pesawat tempur Typhoon yang dibeli tahun 2002.
Saat ini Austria memiliki 15 pesawat itu.
"Saya ingin menawarkan membeli 15 pesawat tersebut untuk TNI AU dan semoga proposal saya ini menjadi pertimbangan resmi," tulis Prabowo di surat tersebut.
Lalu berapa harga Eurofighter Typhoon?
Eurofighter Typhoon yang dimiliki militer Austria merupakan jenis Tranche 1. Eurofighter Typhoon saat ini dikembangkan dalam 3 varian, Eurofighter Typhoon Tranche 2 dan Tranche 3A.
Dilansir dari Aircraftcompare, Selasa (21/7/2020), harga Eurofighter Typhoon di Eropa berkisar antara 58 - 70 juta dollar AS per unit.
Sementara untuk ekspor di luar Eropa, harganya mencapai 124 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,84 triliun (kurs Rp 14.800).
Harga bisa jauh lebih tinggi, tergantung penambahan fitur sistem dan perangkat lain dalam pesawat, termasuk paket sejumlah senjata yang melekat di pesawat.
Harga pesawat juga bergantung pada masa pakai pesawat. Prabowo sendiri berminat membeli pesawat bekas pakai Angkatan Udara Austria, sehingga harganya masih bergantung pada negosiasi kedua belah pihak.
Sementara itu dikutip dari Gulfnews, Kuwait sempat membeli 28 pesawat tempur tersebut pada tahun 2015 dengan harga pembelian 8 miliar euro.
Dengan begitu, harga per unitnya yakni 285 juta euro atau sekitar Rp 4,84 triliun (kurs Rp 16.974).
Nilai kesepakatan pembelian Kuwait ini dilaporkan lebih mahal ketimbang kontrak pembelian Eurofighter Typhoon yang dibeli Qatar dari Inggris.
Qatar membeli 24 pesawat tempur Eurofighter Typhoon seharga 5 miliar pound sterling. Dengan begitu, harga per unitnya hanya 208 juta pound sterling atau sekitar Rp 3,89 triliun.
Asal tahu saja, Eurofighter Typhoon merupakan salah satu pesawat tempur pesaing F-35 dari pabrikan Lockheed Martin, Amerika Serikat.
Eurofighter Typhoon dikembangkan secara bersama-sama oleh beberapa negara Eropa.
Sejumlah perusahaan yang terlibat dalam produksinya antara lain British Aerospace EAP, Eurofighter Jagdflugzeug GmbH, Roll Royce, Avio, Airbus, dan MTU Aero Engine.
Sebagai informasi, misi pertama pesawat ini dilakukan di Libya pada Maret 2011 dalam operasi Odyssey Dawn dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam misi itu, pesawat yang digunakan oleh Royal Air Force (Inggris) ini membawa bom Enchanced Paveway dan mencapai 3.000 jam terbang. Pesawat itu juga ikut melakukan peninjauan selama enam bulan dalam Operation Ellamy.
Berita ini tayang di Kompas.com: https://money.kompas.com/read/2020/07/21/092125926/segini-harga-jet-tempur-eurofighter-typhoon-yang-mau-diborong-prabowo?page=all#page3