Pelaksanaan Munas SOKSI Akan Mengedepan Protokol Kesehatan Covid-19
Depinas SOKSI akan melaksanakan Musyawarah Nasional pada 24-26 Juli 2020 di Jakarta.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) akan melaksanakan Musyawarah Nasional pada 24-26 Juli 2020 di Jakarta.
Pelaksanaan Munas sendiri tetap mengedepan protokol kesehatan berupa pengenaan masker dan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh peserta.
Plt Ketua Umum Depinas Soksi, Bobby Suhardiman, menyampaikan beberapa agenda Munas.
Salah satunya adalah penguatan dan konsolidasi organisasi yang harus tetap dilakukan meski masih pandemi.
Baca: Munas SOKSI Akan Dilaksanakan Secara Hybrid
“Terutama memperkuat mesin Partai Golkar menyongsong Pilkada serentak dalam waktu dekat ini," ungkap Bobby Suhardiman dalam keterangan persnya.
SOKSI sendiri mengusulkan agar Golkar mengusung capres dari kalangan internal partai.
Selain agenda tersebut, SOKSI juga akan menyikapi dinamika yang sedang terjadi dalam RUU HIP, SOKSI menegaskan bahwa Pancasila adalah harga mati pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
SOKSI sebagai ormas yang lahir pada tahun 1960, juga turut membidani lahirnya Partai Golkar, partai yang setia mengawal Pancasila.
Baca: Ali Wongso Sinaga Berharap SOKSI Bersatu Lewat Rekonsiliasi
“SOKSI terbukti telah berhasil menempa banyak kader untuk ikut berperan dalam kancah politik nasional, yang tetap solid dan kokoh dalam satu barisan," jelas Bobby Suhardiman.
Menyikapi adanya pengakuan sekelompok kader sebagai perkumpulan soksi, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah VIII Soksi DKI Jakarta, A Mahadi Nasution menyampaikan pendapatnya.
Pria berkacamata itu mengatakan saat ini sudah tidak ada kepengurusan ganda di tubuh Soksi.
“Kader Soksi boleh-boleh saja mengatasnamakan Soksi dan berjuang untuk kebesaran organisasi, namun tetap dibawah satu wadah SOKSI yang didirikan Prof. Suhardiman pada tahun 1960,” ujar A Mahadi Nasution.
Baca: SOKSI Donasikan 4 Unit Covid-19 Prevention ke RS Darurat Corona Wisma Atlet
Ia juga menambahkan, jika ada yang mengatasnamakan perkumpulan Soksi yang berdiri pada tahun 2016 itu bukan bagian SOKSI.
“Almarhum pendiri SOKSI wafat tahun 2015, jadi kalau ada Soksi yang lahir tahun 2016, berarti bukan merupakan kesatuan dari Soksi yang memiliki sejarah,” ucap A Mahadi Nasution.
A Mahadi Nasution juga menegaskan persoalan dualisme Soksi sudah berakhir dengan dilakukannya pertemuaan-pertemuan rutin tokoh-tokoh senior Soksi seperti Oetojo Oesman, Thomas Suyatno, Bomer Pasaribu, Bobby Suhardiman, Ahmadi Noor Supit dan banyak lagi tokoh penting lainnya, untuk menyatukan visi misi organisasi guna menjawab tantangan dinamika bangsa.
“Dipastikan dalam Munas, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan hadir memberikan sambutan bahwa Soksi dan Golkar merupakan satu kesatuan inti plasma perjuangan bangsa,” kata A Mahadi Nasution.