Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Provinsi Riau Segera Miliki Desain Restorasi Ekosistem Mangrove

Kebutuhan akan adanya strategi pengelolaan ekosistem pesisir secara terpadu dan berkelanjutan di Provinsi Riau sudah sangat mendesak

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Provinsi Riau Segera Miliki Desain Restorasi Ekosistem Mangrove
Dok. Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN)
Mangrove di Bengkalis, foto dokumentasi Dhika Rino Pratama - (YKAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Riau segera memiliki desain restorasi ekosistem mangrove bagi kawasan pesisir.

Gubernur Riau, Syamsuar menyampaikan kebutuhan akan adanya strategi pengelolaan ekosistem pesisir secara terpadu dan berkelanjutan di Provinsi Riau sudah sangat mendesak.

Baca: Kasus Penyulingan Minyak Ilegal di Dumai, Polda Riau Dalami Peran Korporasi

Oleh karena itu, ia menyambut baik diselenggarakannya lokakarya untuk membangun sinergitas perencanaan pengelolaan pesisir terpadu di Riau.

“Khususnya ekosistem mangrove, sudah sangat mendesak. Karena itu, kami menyambut baik diselenggarakannya lokakarya ini untuk membangun sinergitas perencanaan pengelolaan pesisir terpadu di Riau,” ujar Syamsuar dalam keterangannya, Kamis (23/7/2020).

Dalam hal ini Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dengan dukungan PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), telah menyelesaikan kajian ekosistem mangrove sebagai dasar untuk menetapkan strategi dan metode restorasi ke depan.

Program MERA dikatakannya telah menyatukan para pihak yang tergabung dalam Tim Formatur MERA Riau dan menginisiasi pembentukan Tim Koordinasi Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Daerah Provinsi Riau.

Berita Rekomendasi

Ia berterima kasih kepada semua pihak yang tergabung dalam program tersebut.

Pada bulan Juli ini, Syamsuar diketahui juga telah membentuk Tim Koordinasi Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Daerah Provinsi Riau.

Langkah tersebut dapat mendukung percepatan pengelolaan pesisir terpadu Riau melalui kerangka program MERA yang merupakan sebuah platform multi-pihak nasional untuk merestorasi ekosistem mangrove di Indonesia.

GM Corporate Affairs Asset PT CPI, Sukamto Tamrin dalam paparannya mengatakan pihaknya telah mencermati masalah abrasi pantai di Provinsi Riau dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini tentunya juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah di Provinsi Riau.

“PT Chevron Pacific Indonesia turut berkontribusi dalam upaya restorasi penyelamatan kawasan pesisir pantai di Riau yang dalam jangka panjang diharapkan berdampak positif secara ekologis, sosial, dan ekonomi,” ujar Sukamto Tamrin selaku GM Corporate Affairs Asset PT CPI. 

Sukamto berujar bidang lingkungan merupakan salah satu fokus utama PT CPI dalam program pengembangan masyarakat.

Saat ini lokasi kerja MERA di Provinsi Riau adalah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, sesuai kerjasama YKAN dengan PT CPI yang dimulai pada Juli tahun 2019.

Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto mengatakan beberapa studi dan kajian menjadi dasar dalam menentukan strategi dan metode restorasi  yang telah dilakukan.

Beberapa diantaranya seperti lokakarya perencanaan aksi konservasi, pemetaan partisipatif, pemetaan pemangku kepentingan, pemantauan ekosistem mangrove, dan studi hidro oseanografi.

Desain restorasi menurutnya juga perlu dikaji dan dirumuskan dengan berbagai pihak terkait agar tercapai tujuan secara menyeluruh.

“Dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove, maka diperlukan desain restorasi yang tepat. Desain restorasi perlu didasari oleh data, informasi, dan pertimbangan keilmuan yang kuat,” ujar Herlina.

Herlina menjelaskan wilayah pesisir dan laut Provinsi Riau, selain mempunyai potensi perikanan dan kelautan, juga memiliki potensi hutan mangrove yang cukup tinggi, seluas ±175.000 ha (data BPS tahun 2017).

Dengan potensi ini Provinsi Riau sangat diharapkan menjadi pusat riset dan pengembangan ekosistem mangrove di Pulau Sumatera.

Namun, daya dukung lingkungan yang tidak memadai menyebabkan penurunan fungsi hutan bakau tersebut.

Baca: Polri Gelar Penanaman Mangrove dan Penebaran Sejuta Benih Ikan Diikuti Seluruh Polda

Solusi berbasis ekosistem dalam konteks perubahan iklim dapat memberikan manfaat 'triple-win', yaitu mengurangi risiko bencana yang efektif dari segi biaya, mendukung konservasi keanekaragaman hayati, serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan manusia.

“MERA diharapkan dapat menjadi jawaban untuk sebuah pengelolaan pesisir terpadu dan kolaboratif yang menyatukan seluruh pihak yang peduli akan kelestarian mangrove,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas