Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menurut Hasil Penelitian, Bansos Tunai Lebih Disukai Ketimbang Sembako

Satu dari penelitian yang dipaparkan adalah terkait dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Menurut Hasil Penelitian, Bansos Tunai Lebih Disukai Ketimbang Sembako
WARTAKOTA/Nur Ichsan
BANSOS SEMBAKO - Saychri (bertopi), Ketua RT 08/04 Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, sedang bersiap untuk menyalurkan bantuan sosial lanjutan dari presiden RI berupa sembako kepada 76 orang warganya yang berhak menerimanya, Selasa (7/7/2020). Saychri berharap bantuan ini bisa meringankan beban warganya yang kesulitan ekonomi akibat terdampak Covid-19. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial ( Kemensos) menggelar Seminar Eksekutif Hasil Penelitian Bansos Covid-19 pada Kamis, (23/7/2020) di Jakarta Pusat.

Satu dari penelitian yang dipaparkan adalah terkait dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial bagi keluarga terdampak virus corona atau Covid-19.

Baca: Kemensos Matangkan Opsi Penyaluran Bansos untuk TIngkatkan Realisasi Anggaran

Hasil penelitian dari peneliti Badrun Susantyo itu disaksikan oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara beserta dengan jajarannya.

Peneliti menjelaskan latar belakang penelitian tersebut terutama yang diberikan bagi keluarga miskin dan rentan terdampak Covid-19.

Adanya target sasaran sekitar 9 juta kepala keluarga (KK) terdampak Covid-19 yang tidak menerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan program sembako.

Kemudian nominal bantuan berupa uang tunai senilai Rp 600.000 yang diberikan setiap bulan kepada satu keluarga selama tiga bulan.

Berita Rekomendasi

Bantuan yang diberikan langsung oleh PT Pos Indonesia dan bantuan yang diberikan melalui transfer Bank Himbara.

"Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, survei dilakukan dengan enumerator mengunakan computer assisted personal," ucap Badrun Susantyo dalam memaparkan hasil penelitiannya.

Ia menjelaskan populasi dalam penelitian ini adalah KPM yang menerima BST Kementerian Sosial.

Pengumpulan data ini dilakukan mulai tanggal 15 sampai 17 Mei 2020.

Data tersebut berasal dari 2.290 responden dari 12 provinsi dan 43 kabupaten/kota.

Hasil survei tersebut menjelaskan berapa lama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdampak Covid-19 menggunakan BST 600 ribu itu untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

Ia mengatakan hanya ada 1.02% dalam 5 Minggu ke atas, 10.31% dalam 4 Minggu, 22.36% dalam 3 Minggu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas