Pengamat Harapkan Gibran Harus Ada Lawan Tanding Meski Tak Sebanding, Ini Alasannya
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wai Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa diharap memiliki lawan dalam Pilkada Solo 2020.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Malvyandie Haryadi
"PKS atau Gerindra yang selama ini memimpin gerbong oposisi untuk melakukan perlawanan juga tidak ada," ungkapnya.
Diketahui, PDIP memiliki 30 kursi dari total 45 kursi DPRD Solo atau senilai 67 persen.
Sementara PKS memiliki 5 kursi.
PAN, Golkar, dan Gerindra, masing-masing memiliki 3 calon.
Adapun PSI memiliki 1 kursi.
Untuk bisa mengusung calon, minimal koalisi harus memiliki 20 persen kursi di DPRD atau minimal 9 kursi.
Hingga saat ini, PKS kesulitan mencari 'gandengan' untuk membentuk koalisi melawan Gibran-Teguh.
Baca: Gibran-Teguh Belum Tentu Lawan Kotak Kosong, KPU: Satu Bakal Calon Independen Sedang Perbaiki Syarat
Jika tidak ada lawan dari parpol dan dari perseorangan atau independen, tidak menutup kemungkinan Gibran-Teguh akan melawan kotak kosong.
Akan tetapi hal tersebut tidak diinginkan oleh Pangi.
"Saya berharap Pilkada besok tidak melawan kotak kosong, saya berdoa itu jangan terjadi," ungkapnya.
Namun jikalau diciptakan calon boneka, Pangi menyebut hal tersebut juga bahaya.
"Seolah Istana mendesain calon boneka, ada tuduhan macam-macam," imbuhnya.
"Baiknya memang kita berdoa untuk menyelamatkan wajah presiden, saya sebagai analis berharap betul ada lawan tanding walaupun tidak sebanding," ungkap Pangi menambahkan.
Sementara itu Pangi menyebut fenomena Pilkada Solo 2020 sangatlah menarik untuk diikuti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.