Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolres: Zona Merah di Mataram Berkurang Setelah Protokol Kesehatan Diperketat

Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai berangsur membaik.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kapolres: Zona Merah di Mataram Berkurang Setelah Protokol Kesehatan Diperketat
ist
Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai berangsur membaik. Sejumlah kelurahan yang semula berstatus zona merah Corona, kini berangsur turun level menjadi zona kuning, oranye dan hijau. 

Selain itu, dia melanjutkan, TNI-Polri serta Pemkot Mataram, dibantu unsur masyarakat lainnya, juga menerapkan aturan jam malam, di mana seluruh usaha masyarakat wajib tutup pukul 22.00 WITA.

Kegiatan mingguan seperti hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) juga dihentikan sementara waktu hingga dinyatakan aman untuk kembali diadakan.

"Kita secara masif bersama unsur lainnya melakukan pendisiplinan masyarakat pada malam hari dengan memberlakukan jam malam, pukul 22.00 WITA semua harus close. Di Mataram ada zona kegiatan hari libur CFD, kita tutup. Pagi sampai pukul 10.0 WITA tak ada CFD. Ada pantai yang biasanya ramai, kita tutup semua," tegas Kombes Guntur.

Kombes Guntur menerangkan mulanya masih banyak masyarakat yang tak paham dengan istilah new normal, di mana mereka akhirnya abai dengan protokol kesehatan.

Masyarakat Kota Mataram sempat bereuforia. Saat itu TNI-Polri dan Pemkot Mataram langsung mengambil sikap memperketat pengawasan, alhasil laju kenaikan kasus melandai per minggunya.

"Jadi ini sebagai dampak dari media sosial soal new normal. Masyarakat tak memahami soal new normal life. Itu kan ada ketentuannya dan Mataram belum bisa mengarah ke sana. Masyarakat tapi terlanjur euforia ke new normal life. Ketika itu langsung pemkot dan instansi lain mengambil kebijakan dengan harapan mudah-mudahan masyarakat bisa sadar atau paling tidak menekan penyebaran. Per minggu tak tajam naiknya agak landai," sebut Kombes Guntur.

Kombes Guntur kemudian menyampaikan saat ini pihaknya bersama para staleholders tengah fokus mengamati kegiatan perkantoran, terutama yang bergerak di sektor usaha swasta.

Berita Rekomendasi

Kombes Guntur menjelaskan kekuatan jajarannya dan TNI didorong maksimal untuk menekan pertambahan angka Corona di Mataram.

"Sekarang kita antisipasi pegawai, terutama swasta kita monitor. Kita dorong untuk rapid dan swab mandiri. Masifnya back up kekuatan Polda NTB dan Korem 162/WB pada penanggulangan COVID-19 di Mataran dan wanti-wanti Pak Kapolda yang setiap waktu mengecek kami di lapangan membuat kami terus bergerak mengawasi perilaku masyarakat. Intinya kami di Kota Mataram dikeroyoklah, tapi saya selaku Kapolresta merasa terbantu," sambung dia.

Terakhir, Kombes Guntur menyampaikan komentar para warga tentang Lomba Kampung Sehat, yang dinilai sangat berpengaruh dalam rangka upaya menekan laju pertambahan kasus positif Corona di Mataram.

"Kami lihat program Pak Kapolda ini, kalau orang pasar bilang ngepek banget (efektif sekali). Boleh datang ke Mataram, ke kampung di sini, pasti dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan bahkan pendatang dari luar wilayah kita, di desa atau kelurahan, ada kesadaran bagaimana yang baru datang nggak langsung bergaul," kata Kombes Guntur.

"Jadi masing-masing mereka punya ruang isolasi mandiri bagi masyarakat yang datang dan terpapar. Belum tentu di kota besar punya ruang isolasi mandiri di tiap lingkungannya, tapi di sini punya karena mereka termotivasi dengan adanya Lomba Kampung Sehat. Lomba itu stimulan untuk lebih baik dalam penanganan COVID-19." pungkas Kombes Guntur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas