Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBRI Prancis tak Gelar Upacara Bendera HUT Ke-75 RI Bersama Masyarakat

Pada peringatan 75 tahun kemerdekaan tahun ini, Indonesia dan dunia tengah berjuang melawan pandemi virus

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in KBRI Prancis tak Gelar Upacara Bendera HUT Ke-75 RI Bersama Masyarakat
Tangkap Layar YOUTUBE
Ilustrasi 

KBRI Prancis tak Gelar Upacara Bendera HUT Ke-75 RI Bersama Masyarakat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang akan diselenggarakan 17 Agustus 2020 akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pada peringatan 75 tahun kemerdekaan tahun ini, Indonesia dan dunia tengah berjuang melawan pandemi virus corona (Covid-19).

Kedutaan Besar Indonesia untuk Prancis yang biasanya menggelar upacara dan aneka kegiatan, tahun ini tidak bisa menggelarnya bersama masyarakat.

"Tahun ini imbauan dari pemerintah untuk melakukan upacara secara sederhana dan tidak melibatkan orang banyak sehingga kita rencananya hanya akan mengadakan upacara pengibaran bendera yang hanya akan diikuti oleh staf KBRI," ujar Duta Besar Indonesia untuk Prancis merangkap Andorra, Monako dan UNESCO, Arrmanatha Nasir dalam RM Insight: Jungkir Balik Prancis Lawan Covid-19, seperti disiarkan langsung di Channel Youtube Rakyat Merdeka TV, Kamis (30/7/2020).

Hal ini menurut Dubes sebagai bentuk kehati-hatian KBRI di tengah kembali naiknya kasus positif Covid-19 di Prancis.

Baca: Pernikahan Unik di Yogyakarta, Nyanyikan Lagu Indonesia Raya, dan Upacara Bendera di Pelaminan

Berita Rekomendasi

Jika dipaksakan dan kemudian ditemukan satu orang saja terinfeksi, maka, kata dia, Gedung KBRI akan ditutup untuk berlakunya proses pemerisaan kesehatan lanjutan.

"Jadi upacara tanpa masyarakat.  Tidak lagi ada acara silaturahmi yang biasanya kita lakukan. Jadi itu yang sangat kita sayangkan," ucapnya.

Selain itu tahun ini adalah 70 tahun Hubungan diplomatik Indonesia Prancis.

Puncak peringatan dengan aneka acar bersama sempat direncakanan.

Namun rencana itu semu harua dibatalkan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Awalnya kita sudah siapkan berbagai macam kegiatan yang dari Marathon Borobudur di sini sampai dengan ikut serta dalam gastronomy festival. Kita sudah siapkan tapi semua kita batalkan karena adanya Covid. itulah yang disayangkan itu," ucapnya.

 HUT RI di Tengah Pandemi, Dijanjikan Tetap Meriah meski Terbatas

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia akan tetap berlangsung hikmat dan meriah, namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang aman dari Covid-19.

Demikian disampaikan Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg), Pratikno, dalam keterangannya di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, pada Senin (6/7/2020) kemarin.

Baca: Konsep Pernikahan Unik di Yogyakarta: Upacara Bendera hingga Hafalkan Pancasila

"Perayaan hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia ini tetap harus hikmat, mensyukuri nikmat kemerdekaan. Namun, kita lakukan secara sederhana dengan kemeriahan yang tetap," kata Pratikno.

Pratikno mengajak masyarakat untuk mulai memeriahkan suasana HUT RI tersebut sejak bulan Juli ini.

Ia mengharapkan partisipasi masyarakat untuk memasang logo dan tema HUT RI di jalan-jalan, tempat-tempat umum, sarana prasarana transportasi, dan berbagai saluran media.

Kemeriahan tersebut akan semakin disemarakkan pada bulan Agustus atau bulan kemerdekaan dengan pemasangan bendera merah putih di berbagai tempat.

"Jadi (dimeriahkan sejak) tanggal 1 Juli 2020 ini kita maju satu bulan dibanding tahun lalu," tuturnya.

Upacara

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan, pelaksanaan upacara HUT ke-75 RI di Istana juga akan diselenggarakan secara terbatas dan tak mengundang masyarakat seperti biasanya.

Biasanya, upacara peringatan HUT RI dilakukan di Istana Merdeka dengan mengundang sejumlah orang dari berbagai kalangan masyarakat. Kali ini, upacara hanya dihadiri Presiden Joko Widodo beserta istri dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri.

Selain itu, yang hadir di Istana Merdeka untuk mengikuti upacara ialah para pejabat yang diberi tugas membacakan teks proklamasi, pembukaan UUD 1945, dan Pancasila. Adapun Kapolri dan Panglima TNI juga akan hadir dalam upacara.

"Kebiasaan Istana untuk mengundang masyarakat itu kami (tidak lakukan)," kata Heru.

Heru menambahkan, Istana sengaja tak mengundang masyarakat karena situasi yang tak memungkinkan untuk mengumpulkan orang banyak di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, saat ini Jakarta masih melangsungkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sehingga tak bisa mengumpulkan banyak orang.

Adapun untuk Paskibraka, Istana tak melakukan perekrutan pada tahun ini. Paskibraka yang akan mengibarkan bendera ialah mereka yang bertugas pada 2019.

Paskibraka yang bertugas juga tidak seluruhnya. Hanya tiga orang pengibar dan penurun bendera yang bertugas.

"Sehingga, kami melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak merekrut di 2020 karena sekali lagi kita sayangi kesehatan nyawa masyarakat dan protokol kesehatan yang harus kita junjung tinggi," lanjut dia.

Virtual

Pratikno menegaskan partisipasi masyarakat tidak akan terbatas meski kegiatan upacara HUT RI di Istana dibatasi. Sebab, seluruh masyarakat bisa mengikuti jalannya upacara secara virtual.

“Kami justru mengharapkan sebagaimana edaran yang kami sampaikan, bahwa seluruh rakyat Indonesia kami sangat harapkan ikut aktif terlibat dalam upacara tersebut, terutama secara virtual,” kata Pratikno.

Pratikno menilai, upacara 17 Agustus kali ini akan menjadi tradisi baru. Jika pun tidak bisa mengikuti upacara dari awal hingga selesai, maka masyarakat diharapkan dapat mengikuti prosesi saat lagu kebangsaan dikumandangkan.

“Jadi kami sangat-sangat mengharapkan dan mengajak seluruh pihak yang di pasar, di tempat-tempat umum, yang di sawah, di kampung-kampung, ketika dikumandangkan lagu Indonesia Raya, kami harapkan menghentikan kegiatannya. Berdiri tegak, khidmat, ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya tersebut. Di seluruh Indonesia dimanapun berada,” kata Pratikno.

Pratikno juga berharap upacara kali ini tak hanya diikuti masyarakat yang berada di Indonesia, namun juga warga negara Indonesia yang ada di luar negeri.

“Bahkan juga di luar negeri bagi warga negara yang di KBRI dan lain-lain,” ucap Pratikno.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas