Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nadiem Makarim Minta Maaf, NU Kukuh Mundur dari POP, Singgung Sampoerna dan Tanoto Foundation

Nadiem Makarim meminta maaf soal kisruh Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Nadiem Makarim Minta Maaf, NU Kukuh Mundur dari POP, Singgung Sampoerna dan Tanoto Foundation
dok. ICANDO
Nadiem Makarim meminta maaf soal kisruh Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

Yakni pertama, karena nama Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation belum dihapus oleh Nadiem Makarim.

Sementara alasan kedua, NU tidak dimasukkan dalam daftar penerima penerima.

"Kalau pemikiran di atas diikuti kenapa Muslimat NU, Aisyiyah, Pergunu dan FGM tidak dimasukkan ke dalam daftar."

"Kan organisasi itu juga menjalankan program penggerak dengan dana sendiri?" ujar Arifin.

Nadiem Makarim: Siap Mendengar, Siap Belajar

Sebelumnya, Nadiem Makarim menyatakan, kementeriannya siap untuk mendengar masukan dan terus belajar.

"Kami di Kemendikbud siap mendengar, siap belajar," tegasnya, dikutip dari YouTube KEMENDIKBUD RI. Selasa (28/7/2020).

Berita Rekomendasi

Selain itu, Nadiem juga menyampaikan apresiasinya untuk masukan dari berbagai pihak mengenai POP.

Nadiem Makarim mengapresiasi masukkan dari pihak PGRI, NU, dan Muhammadiyah.

Baca: Diskusi Dengan Sejumlah CEO Perusahaan, Nadiem Makarim Bicara Permasalahan SDM di Indonesia

Baca: Langgar Aturan Mendikbud Nadiem Makarim, Wali Kota Jambi Nekat Buka Sekolah dan Abaikan Zona

"Saya juga ingin menyatakan apresiasi sebesar-besarnya atas masukan dari pihak NU, Muhammadiyah, dan PGRI mengenai program organisasi penggerak," kata Nadiem.

Ia menyebut, ketiga organisasi itu telah sangat berjasa bagi pendidikan di Indonesia.

Bahkan, Nadiem menyebut, tanpa pergerakan dari PGRI, NU, dan Muhammadiyah, pendidikan Indonesia tidak akan terbentuk.

"Ketiga organisasi ini telah berjasa di dunia pendidikan bahkan Jauh sebelum negara ini berdiri."

"Tanpa pergerakan mereka dari Sabang sampai Merauke identitas budaya dan misi dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terbentuk," bebernya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas