Polri Jelaskan Dugaan Motif Brigjen Prasetijo Utomo Bantu Buronan Djoko Tjandra
tidak jelas apakah ada motif lain terkait bantuan yang diberikan oleh Brigjen Prasetijo kepada Djoko Tjandra.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyebut motif Brigjen Pol Prasetijo Utomo membantu buronan korupsi Djoko Tjandra menerbitkan surat jalan dan surat bebas Covid-19 diduga hanya ingin membantu saja.
Namun, tidak jelas apakah ada motif lain terkait bantuan yang diberikan oleh Brigjen Prasetijo kepada Djoko Tjandra.
"Mau menolong saja," kata Argo dalam keterangannya, Kamis (30/7/2020).
Argo mengatakan Prasetijo pertama kali kenal Djoko Tjandra dari seorang temannya.
Namun, ia tidak dijelaskan lebih lanjut siapa teman yang memperkenalkan jenderal bintang satu itu dengan buronan kasus korupsi tersebut.
"Dikenalin temannya," pungkasnya.
Baca: Polri Menduga Ada Motif Pribadi di Balik Brigjen Prasetijo Utomo Bantu Buronan Djoko Tjandra
Diberitakan sebelumnya, kepolisian RI akhirnya menetapkan mantan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo Utomo sebagai tersangka dalam kasus penerbitan surat jalan dan bebas Covid-19 palsu untuk buronan kasus korupsi Djoko Tjandra.
Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan langsung oleh Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah pejabat utama polri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (27/7/2020).
"Dari gelar tersebut, maka hari ini kami menetapkan status tersangka untuk BJP PU," kata Listyo.
Listyo mengatakan Prasetijo diduga melanggar tindak pidana karena menerbitkan surat palsu berkaitan dengan penerbitan surat jalan dan surat keterangan bebas Covid-19 untuk buronan korupsi Djoko Tjandra.
"Kita telah melaksanakan pemeriksaan beberapa keterangan saksi yang bersesuaian dan kita mendapatkan barang bukti sekaligus juga kami dalami objek perkara yang dimaksud dalam surat jalan dan surat keterangan pemeriksaan Covid atas nama JST. Dimana dua surat keterangan itu dibuat atas perintah BJP PU," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kedua surat palsu itu dibuat atas perintah Brigjen Prasetijo Utomo untuk dapat digunakan oleh Djoko Tjandra. Polisi menyangkakan jenderal polisi bintang satu itu melanggar pasal berlapis.
"Tersangka BJP PU telah menyuruh membuat dan menggunakan surat palsu tersebut dimana saudara AK dan JST berperan menggunakan surat palsu tersebut," pungkasnya.
Terancam Hukuman Pidana Penjara 6 Tahun
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.