Nadiem Makarim Tanggapi Keluhan Orang Tua Siswa hingga Bahas Dana BOS Rp 3 T untuk Sekolah Swasta
Dalam acara Mata Najwa, Rabu (5/8/2020), Nadiem Makarim menanggapi soal keluhan yang dirasakan orang tua siswa terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Dalam acara Mata Najwa, Rabu (5/8/2020), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menanggapi soal keluhan yang dirasakan orang tua siswa terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Serangkaian keluhan diutarakan oleh sejumlah siswa-siswi dan orang tua murid.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (6/8/2020).
Akibat pandemi Covid-19 membuat sektor pendidikan terpaksa harus melakukan kegiatan belajar secara daring.
Baca: Mendikbud Nadiem: Saya Pertaruhkan Kehormatan untuk Perjuangkan Pulsa Bagi Seluruh Siswa

Baca: Banyak Keluhan soal Belajar Online dari Ortu Siswa & Guru, Nadiem Makariem Berani Pertaruhkan Ini
Seperti diketahui, belajar online ini rupanya menuai pro dan kontra di berbagai kalangan.
Keluhan utama dari orang tua siswa atas penerapan PJJ adalah beban pembelian kuota pulsa internet untuk menunjang agar proses pembelajaran dari rumah tetap berjalan.
Dalam kesempatan itu, presenter Najwa Shihab mempertanyakan atas keluhan masyarakat terkait PJJ, Nadiem Makarim pun mengakui situasi yang dihadapi saat ini sangat menantang.
Nadiem juga menerima semua keluhan-keluhan tersebut.
Bahkan, ia merasa bersimpati dan berempati kepada orang tua, murid-murid, para guru, dan kepala sekolah.
Baca: Nadiem Makrim Dilaporkan ke Komnas HAM, Ini Respons Kemendikbud
Baca: Nadiem Izinkan Penggunaan Dana BOS untuk Belajar Online : Termasuk Bayar Gaji Guru Honorer
"Harus secara sekejap mereka terpaksa beradaptasi terhadap suatu format yang berbeda total dengan anggaran yang mungkin pas-pasan dan harus segera melaksanakannya secara cepat," jelas Nadiem Makarim.
"Pada saat saya dapat menerima banyak kritik mengenai PJJ, pertama saya harus mengklarifikasi bahwa ini bukan kebijakan yang kami inginkan. Kami terpaksa melakukan PJJ," imbuhnya.
Sementara itu, Nadiem mengungkapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) afirmasi dan BOS kinerja untuk membantu sekolah swasta.
"Kami mendengar jeritan sekolah-sekolah swasta di seluruh Indonesia. Selama ini kan, sekolah swasta itu dengan banyak orang tua tidak mampu membayar SPP karena kondisi ekonomi," kata Nadiem.
Nadiem Makarim mengatakan, anggaran dana BOS afirmasi dan kinerja untuk pertama kalinya digunakan untuk sekolah swasta yang semula hanya untuk sekolah negeri.
Baca: Nadiem Makarim Perbolehkan Dana Bos Dipakai untuk Beli Kuota Internet Siswa dan Guru

Baca: Syarat untuk Dapatkan Dana Kuota Internet dari Bos: Punya Kartu Indonesia Pintar