Sosok Cornelis Lay di Mata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Hasto mengungkapkan bahwa Cornelis Lay merupakan sosok cendekiawan Soekarnois yang sangat dikaguminya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Cornelis Lay.
Hasto mengungkapkan bahwa Cornelis Lay merupakan sosok cendekiawan Soekarnois yang sangat dikaguminya.
Baca: Duka Cita bagi Guru, Sahabat, Cendekiawan Soekarnois, Prof. Dr.Cornelis Lay
"Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A. merupakan sosok akademisi yang mampu membuat sintesis yang tepat antara pemikiran Bung Karno dan jalan politik Megawati Soekarnoputri," kata Hasto melalui keterangannya, Rabu (5/8/2020).
"Sintesis pemikiran yang lahir dari kesadaran untuk menjadikan politik sebagai keyakinan ideologis, politik sebagai dedikasi bagi kepentingan umum, politik sebagai kesabaran revolusioner untuk memperjuangkan sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bebas dari berbagai belenggu penjajahan," lanjutnya.
Baca: Guru Besar UGM Cornelis Lay Meninggal Dunia
Hasto pun mengenang jejak sejarah Cornelis yang sering melakukan dialog politik dengan Megawati Soekarnoputri.
Menurut Hasto, Cornelis Lay hadir, dan menjadi teman, sahabat, sekaligus sparing-partner diskusi Megawati.
"Dalam periode 1998 hingga 2014, saya sering mendampingi, atau tepatnya mengantar Mas Conny ke Kebagusan, Teuku Umar dan di berbagai tempat, menjadi saksi atas dialog politik yang selalu terjadi dalam keheningan, sebab yang dibahas adalah masa depan negeri," ujar Hasto.
Melalui Cornelis Lay, Hasto memahami keteguhan sikapnya untuk tetap berdiri pada jalan intelektual.
Jalan yang menjaga jarak dengan politik, namun menceburkan diri dengan sikap “lepas-bebas” agar tetap bertahan pada objektivitas dan mengawal kebenaran dalam politik.
Baca: Hasto Kristiyanto: Tema Webinar Nasional Ketiga TMP Cerminan Sikap Ideologis PDIP
"Apa yang dilakukan Mas Conny ini sejalan dengan sikap intelektual, yang berangkat dari makna ilmu pengetahuan yang digagas Bung Karno untuk diterapkan guna mengabdi pada perjuangan kemanusiaan," ujarnya.
Hasto mengatakan politik berkeadaban dan jalan kemanusiaan adalah hasil dialog batin antara Megawati dan Cornelis.
"Mas Conny (sapaan akrab Cornelis Lay), Bung telah memberikan cahaya terang bagi kehidupan politik yang mengedepankan jalan kemanusiaan. Terimalah rasa terimakasih kami, rasa hormat kami dari seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDI Perjuangan. Selamat jalan Mas Conny, engkau telah pergi, namun pemikiranmu akan semakin bersemi," pungkas Hasto.
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Cornelis Lay meninggal dunia pada Rabu (5/8/2020) sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Cornelis meninggal dunia dalam usia 61 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.