Pernyataan Slamet Ma'arif, Pengamat: Itu Ekspresi Kekecewaan karena Prabowo Gabung Pemerintah
PA 212 tidak akan menjadi halangan bagi Prabowo jika hendak maju kembali Pilpres 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menyebut masa Prabowo Subianto sudah selesai terkait isu majunya Ketua Umum Partai Gerindra itu di Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pernyataan tersebut sebagai luapan kekecewaan karena Prabowo memutuskan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Pertahanan.
"Itu ekspresi kekecewaan PA 212 karena Prabowo berkoalisi dengan pemerintah," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Senin (10/8/2020).
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai PA 212 dianggap outsider atau orang luar bagi Prabowo.
Baca: Ketua PA 212 Sebut Prabowo Sudah Selesai di Pilpres, Ini Tanggapan Politikus PKS
Menurutnya, PA 212 tidak akan menjadi halangan bagi Prabowo jika hendak maju kembali Pilpres 2024.
"PA 212 sudah dianggap outsider sama Prabowo. Jadi tak terlampau penting mereka itu sekarang, Prabowo akan maju terus ke depan tanpa PA 212," ucap Adi.
Lantas, Adi mencontohkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengikuti tiga kalo kontestasi Pilkada sebelum meraih jabatan gubernur.
Adi mengatakan bisa saja Prabowo mengikuti langkah Khofifah karena Menteri Pertahanan itu telah mengikuti pencapresan dua kali, di Pilpres 2014 dan 2019.
"Dalam politik tak ada kekalahan abadi. Selalu saja ada momen politik yang membuat orang yang selalu kalah bisa bangkit menang. Khofifah contohnya dua kali nyalon gubernur Jatim kalah, tapi yang ketiga kalinya menang," pungkas Adi.