Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Slamet Ma'arif, Pengamat: Itu Ekspresi Kekecewaan karena Prabowo Gabung Pemerintah

PA 212 tidak akan menjadi halangan bagi Prabowo jika hendak maju kembali Pilpres 2024.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pernyataan Slamet Ma'arif, Pengamat: Itu Ekspresi Kekecewaan karena Prabowo Gabung Pemerintah
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Adi Prayitno dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (16/12/2019). Adi Prayitno menyebut adanya dinasti politik dalam pencalonan Gibran di Pilkada 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menyebut masa Prabowo Subianto sudah selesai terkait isu majunya Ketua Umum Partai Gerindra itu di Pilpres 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pernyataan tersebut sebagai luapan kekecewaan karena Prabowo memutuskan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Pertahanan.

"Itu ekspresi kekecewaan PA 212 karena Prabowo berkoalisi dengan pemerintah," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Senin (10/8/2020).

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai PA 212 dianggap outsider atau orang luar bagi Prabowo.

Baca: Ketua PA 212 Sebut Prabowo Sudah Selesai di Pilpres, Ini Tanggapan Politikus PKS

Menurutnya, PA 212 tidak akan menjadi halangan bagi Prabowo jika hendak maju kembali Pilpres 2024.

"PA 212 sudah dianggap outsider sama Prabowo. Jadi tak terlampau penting mereka itu sekarang, Prabowo akan maju terus ke depan tanpa PA 212," ucap Adi.

Lantas, Adi mencontohkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengikuti tiga kalo kontestasi Pilkada sebelum meraih jabatan gubernur.

Berita Rekomendasi

Adi mengatakan bisa saja Prabowo mengikuti langkah Khofifah karena Menteri Pertahanan itu telah mengikuti pencapresan dua kali, di Pilpres 2014 dan 2019.

"Dalam politik tak ada kekalahan abadi. Selalu saja ada momen politik yang membuat orang yang selalu kalah bisa bangkit menang. Khofifah contohnya dua kali nyalon gubernur Jatim kalah, tapi yang ketiga kalinya menang," pungkas Adi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas