Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendiang Gubernur Riau Arifin Achmad Dianugerahi Gelar Adat Istimewa

Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengukuhkan gelar adat istimewa kepada Almarhum Brigjen TNI (Purn) H Arifin Achmad.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mendiang Gubernur Riau Arifin Achmad Dianugerahi Gelar Adat Istimewa
istimewa
Almarhum Brigjen TNI (Purn) H Arifin Achmad 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengukuhkan gelar adat istimewa kepada Almarhum Brigjen TNI (Purn) H Arifin Achmad.

Mendiang Gubernur Riau periode 1966-1978 itu dianggap berjasa besar. Salah satunya karena jadi pelopor berdirinya Lembaga Adat Melayu Riau.

Demikian diungkapkan Ketua Umum DPH LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Rabu (12/8). Menurut Datuk Seri Syahril, kegiatan sakral tersebut telah dilaksanakan di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (8/8).

" Jadi almarhum Brigjen TNI (Purn) H Arifin Achmad secara resmi bergelar Datuk Seri Indera Perkasa Negeri. Gelar adat istimewa Penerimaan Gelar Istimewa ini diterima oleh adik bungsu beliau, Ibunda Hayati Achmad (74 tahun)," katanya.

Baca: Mensos Dorong Realisasi Anggaran Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

Menurut Datuk Seri Syahril, pemberian Seri Indera Perkasa Negeri karena pelopor berdirinya Lembaga Adat Melayu Riau yang berawal lembaga Adat Riau.

Katanya, semasa hidupnya almarhum Arifin Achmad, telah memberi kontribusi yang luar biasa. Bukan saja membangun Riau, tetapi secara khusus telah meletakkan pemikiran kembali ihwal adat Melayu Riau.

Berita Rekomendasi

" Malah pikirannya melampaui zaman yang sampai sekarang masih bisa dinikmati khususnya dalam pembangunan masyarakat adat," ujar Datuk Seri Syahril.

Mendiang Brigjen TNI (Purn) H Arifin Achmad sendiri lahir di Bagansiapi-api tahun 1924. Ia meninggal pada tahun 1994. Semasa hidupnya, Arifin Achmad dicatat sebagai Gubernur Riau terlama. Dia jadi Gubernur Riau dari tahun 1966 sampai 1978. Selama jadi Gubernur Riau, berbagai kemajuan dicapainya. Padahal ketika itu kondisi daerah dan nasional belum stabil.

Pada saat menjabat, visi H Arifin Achmad jauh ke depan. Dia ingin mengangkat kesejahteraan masyarakat Riau. Salah satunya Riau harus turut mengeyam hasil kekayaan alam asli sendiri. Masyarakat Riau harus merasakan itu langsung, kata Datuk Seri Syahril.

Baca: Pentingnya Perhatian Terhadap Masyarakat Adat Memenuhi Hak Berbudaya

" Walaupun, pada masa Pemerintahan saat itu belum dapat diterima, namun setidaknya itu merupakan cikal bakal kondisi otonomi daerah. Selain itu, juga visi Arifin menyangkut berbagai kebijakan terkait kekayaan Alam khususnya migas, atau setidaknya porsi 1 persen dari penerimaan bagian kekayaan alam untuk daerah penghasil," katanya.

Pemberian gelar istimewa bagi almarhum Brigjen Arifin Achmad itu sendiri dihadiri banyak tokoh. Tokoh yang hadir salah satunya adalah Gubernur Riau, H Samsuar yang ikut memberi sambutan.

Tokoh lainnya yang hadir adalah Brigjen (Purn) H Saleh Djasit, Danrem 031/WB, Tuan Brigjen TNI M. Syech Ismed,Wakapolda Riau, Danlanal Dumai, Danlanud, Kasipenkum Kejati Riau, Datuk Muspidaun. Sekda Provinsi Riau, Yan Prana, Tuan Sultan Pelalawan, Ketua MKA Datuk Seri Al Azhar dan Ketua Umum DPH LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar.

Menurut Datuk Seri Syahril, Datuk Seri Indera Perkasa Negeri punya makna yang mendalam. Gelar itu diartikan, bahwa “indera” yang dimaksud adalah sesuatu yang tangguh, kuat, berani, dan berhasil yang dapat diwakili oleh kata “perkasa”.

Negeri adalah sebutan untuk menunjukkan suatu tempat tertentu yang tentu saja berada di tengah-tengah negeri lain. Kesimpulannya, makna frase gelar adat Datuk Seri Indera Perkasa Negeri, mengisyaratkan pengertian orang patut yang bercahaya dengan kemampuan besar merasakan jiwa dan raga daerahnya untuk dituangkan dalam kerja nyata.

Sementara itu Ketua Pantia Anugerah Gelar Adat Istimewa Melayu Riau, Datuk Raja Yoserizal mengatakan, penganugerahan gelar adat ini sebelumnya didahului dengan kegiatan pada Senin (3/8), yakni kegiatan saat belasan pemuka adat dari LAMR melakukan peminangan terkait dengan anugerah gelar adat tersebut. 

“Ini salah satu rangkaian sebelum penabalan anugerah adat itu sendiri dilakukan. Sebelumnya, selain rapat-rapat, kita telah menelisik. Lamaran dilaksanakan di rumah kediaman adik bungsu almarhum karena ahli waris yang bersangkutan berada di Jakarta dan Australia, yang amat terbatas dikunjungi dalam situasi pandemi sekarang. Alhamdulillah, ahli waris dan keluarga besar Datuk Seri Arifin Achmad telah menerima lamaran ini baik lisan maupun tertulis," kata Datuk Yose.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas