Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Tayangan YouTube Duniamanji, Polri Telah Periksa 7 Orang Sebagai Saksi

Ada tiga saksi ahli sudah dilakukan pemeriksaan pertama adalah saksi ahli sosiologi hukum, saksi ahli dibidang IT hukum, dan saksi ahli pidana

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polemik Tayangan YouTube Duniamanji, Polri Telah Periksa 7 Orang Sebagai Saksi
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Anji usai jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (10/8/2020) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan dugaan penyebaran berita bohong (hoax) tayangan penemuan obat Covid-19 di kanal YouTube Duniamanji.

Total, sudah ada 7 saksi yang telah diperiksa oleh kepolisian.

"Dari keseluruhan karena ini tingkat penyidikan sudah ada 7 saksi yang kita sudah lakukan pemeriksaan," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Yusri mengatakan saksi yang telah diperiksa berasal dari pelapor Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid, terlapor Erdian Aji Prihartanto alias Anji pemilik akun Youtube Duniamanji dan saksi-saksi yang terkait dengan peristiwa dan saksi ahli.

"Ada tiga saksi ahli sudah dilakukan pemeriksaan pertama adalah saksi ahli sosiologi hukum, saksi ahli dibidang IT hukum, dan saksi ahli pidana," jelasnya.

Nantinya, pihak kepolisian juga berencana akan memanggil Hadi Pranoto yang diketahui menjadi narasumber dari tayangan wawancara tersebut.

Baca: Anji Beberkan Pertemuan Pertama dengan Hadi Pranoto, Tertarik Usai Nguping Wawancara

"Kita jadwalkan besok jam 10 HP bisa hadir. Kita layangkan panggilan untuk diperiksa sebagai saksi jam 10 pagi besok hari Kamis," tukasnya.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, perkara dugaan penyebaran berita bohong dalam konten Youtube Erdian Aji Prihartanto bersama dengan Hadi Pranoto mengenai penemuan obat Covid-19 berbuntut panjang. Status perkara itu kini telah naik penyidikan.

Diketahui, Anji pun telah memenuhi pemanggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin (10/8/2020).

Dalam pemeriksaanya ini, Anji dicecar sebanyak 45 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Anji mengaku tidak menyangka kontennya bersama Hadi Pranoto di YouTubenya bisa berdampak besar dan berimplikasi hukum. Padahal mulanya, ia mengaku konten tersebut dimaksudkan bertujuan baik.

"Saya tidak menyangka sih bahwa impactnya ternyata seperti ini. Ya sudah saya hadapi saja," kata Anji di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/8/2020).

Anji menjelaskan awal mula kontennya bersama Hadi Pranoto di akun YouTube Duniamanji. Dia menuturkan pertama kali ketertarikannya untuk mewawancarai Hadi lantaran ada media online yang mengangkat sosok sang narasumber.

Ketika itu, Anji tengah berada di acara yang sama dengan Hadi Pranoto di Lampung. Usai acara, ada sejumlah awak media yang diklaim berasal dari media nasional dan media daerah yang tengah mewawancarai Hadi.

"Saya mendengarkan materinya, bahkan tanggal 29 Juli itu. Materi interview itu sudah ditayangkan oleh medianya. Lalu saya melihat, saya juga mencari di google. Maksudnya saya merasa materi wawancara itu bermanfaat untuk dibagikan, memberikan harapan buat saya," jelasnya.

Lagi pula, Anji menyampaikan tak ada transaksi atau pengambilan keuntungan pribadi terkait konten penemuan obat Covid-19 tersebut. Alhasil, Anji membuat konten tersebut bersama Hadi Pranoto di Lampung.

"Jadi buat saya, ngga ada keuntungan baik buat pak Hadi Pranoto maupun buat saya. Dan akhirnya saya melakukan wawancara itu. Karena saya melihat kita semua sudah jenuh, lelah dengan pandemi ini. Lalu tiba-tiba ada harapan buat saya ini adalah kebaikan untuk dibagikan," jelasnya.

Namun demikian, ia mendapatkan pelajaran banyak dalam kasus tersebut. Sebaliknya, ia mengaku siap bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk membantu menjelaskan informasi yang sebenernya terkait obat Covid-19 kepada masyarakat.

"Jadi itu bentuk pembalas kesalahan saya bahwa saya bersedia bekerja sama dengan IDI. Jadi ini bukan titipan-titipan tapi saya memang mendapatkan banyak masukan aja dari berbagai pihak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas